Mohon tunggu...
Maya Kusnani
Maya Kusnani Mohon Tunggu... -

Lahir di sebuah kota kecil di Jawa Tengah yaitu Purworejo, yang mencoba merantau ke megapolitan Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Catatan Perjalanan: Eksotisme Sensasi Berjalan di Bawah Air

13 Oktober 2013   22:03 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:35 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bali. Siapa yang tidak tahu Bali? Saya berani bertaruh, hampir semua masyarakat Indonesia pasti tahu Bali. Ya, Bali merupakan salah satu pulau di Indonesia yang sangat terkenal sebagai tujuan wisata baik itu oleh turis domestik maupun turis mancanegara. Kekayaan alam dan budaya di Bali serta keramahan penduduknya membuat Bali menjadi tujuan wisata utama di Indonesia. Lucunya, terkadang orang asing lebih mengenal Bali sendiri daripada Indonesia. Dalam perjalanannya, Pulau Bali telah banyak meraih penghargaan yang bersifat internasional diantaranya adalah Best Leisure DestinAsian 2006 dan 2008, Best Island Destination Asia Pacific di Asia Pacific pada The Fifth Annual DestinAsian Readers’ Choice Awards 2007, 2009 dan 2010, serta The Best Spa Tourism Destinasion in the World 2010.

Penghargaan-penghargaan tersebut membuktikan bahwa Pulau Bali layak untuk menjadi destinasi wisata yang bersifat internasional. Terbukti dengan banyaknya acara yang bersifat internasional diselenggarakan di Pulau Bali di tahun 2013. Sebut saja The 41st World Bridge Teams Championship, Miss World 2013 Beauty Pageant, APEC, dan Ubud Writer & Reader Festival.

Pada bulan Oktober 2013, saya berkesempatan untuk mengunjungi pulau yang juga terkenal sebagai Pulau Dewata ini. Selama beberapa hari di sana, ada satu pengalaman unik di daerah Sanur yang tidak akan pernah saya lupakan yaitu berjalan di dalam air atau lebih terkenal dengan istilah “waterwalk”.  Berlokasi di Jalan Kesumasari, Pantai Semawang, Sanur, tempat tersebut tidak dapat dijangkau dengan kendaraan mobil karena terletak di dalam gang. Pengunjung diharuskan untuk berjalan sekitar 5 menit dari bibir pantai, untuk mencapai lokasi tersebut.

Setelah membayar biaya sebesar Rp 350.000,-/orang untuk paket 30 menit dan tambahan biaya sebesar Rp 200.000,- untuk dokumentasi foto, kami bersiap-siap menuju ke pantai untuk memulai petualangan baru. Dengan kapal feri kecil, kami dibawa oleh seorang pemandu ke kapal tempat lokasi waterwalk tersebut berada. Perjalanan tersebut memakan waktu sekitar 5 menit.

[caption id="attachment_271933" align="alignnone" width="300" caption="Perjalanan Menuju Spot Waterwalk"][/caption]

Sesampainya di kapal, sudah ada pemandu lain yang menyambut kami. Ya, mereka adalah penyelam yang akan membantu kami selama berada di bawah kapal untuk melihat keindahan alam bawah laut. Sebelum kami turun ke dalam laut, para pemandu tersebut memberikan briefing singkat mengenai kode-kode dasar di dalam air. Misalnya untuk kode oke, kode bila merasa tidak nyaman dan ingin naik ke atas, kode apabila merasa tidak nyaman dan kode apabila telinga terasa sakit.

Rasanya agak menyeramkan saat turun ke bawah kapal melalui tangga. Apalagi dengan helm di kepala yang berfungsi untuk menampung oksigen yang terasa agak berat. Namun karena sudah terlanjur membayar mahal, saya pun tak punya pilihan lain kecuali terus turun ke bawah. Dua pemandu membantu saya. Yang satu bertugas untuk menuntun saya dan yang lainnya mendokumentasikan melalui foto.

[caption id="attachment_271934" align="alignnone" width="300" caption="Suasana di Bawah Laut"]

1381676087812007882
1381676087812007882
[/caption] [caption id="attachment_271935" align="alignnone" width="300" caption="Diantara Ikan-ikan"]
13816762762025720118
13816762762025720118
[/caption]

Perasaan takut yang saya rasakan pada awal turun ke dasar laut pelan-pelan mulai hilang dan berganti dengan rasa takjub melihat indahnya ikan-ikan dan karang di dasar laut. Salah satunya adalah ikan badut (clown fish) atau yang lebih populer dengan sebutan ikan nemo karena menjadi salah satu karakter dalam film “Finding Nemo.” Ikan yang berwarna oranye bergaris-garis putih ini dengan mudahnya terlihat karena kekontrasan warnanya dengan air laut yang biru. Ikan yang selama ini hanya saya lihat di film dan televisi. Sunggguh, 30 menit itu menjadi 30 menit yang indah dan tak terlupakan dalam hidup saya. Sayangnya, 30 menit bukanlah waktu yang lama untuk menikmati keindahan tersebut. Saya harus kembali ke kapal, karena waktu telah habis.

[caption id="attachment_271936" align="alignnone" width="300" caption="Ikan Badut (Clown Fish) yang Lebih Terkenal Dengan Sebutan Nemo"]

13816763321505474521
13816763321505474521
[/caption]

Satu hal yang dapat saya katakan adalah saya sangat salut terhadap pengelola waterwalk tersebut yang merupakan penduduk asli Bali, bukan orang asing. Maka dari itu, untuk menjaga keberlangsungan dari operator usaha waterwalk tersebut, selain bergantung pada kondisi cuaca, juga menjadi tanggung jawab kita bersama untuk ikut menjaga lingkungan alam sehingga usaha-usaha yang bergantung pada keindahan alam tersebut dapat terus survive dan memberikan aliran ekonomi untuk kemakmuran masyarakat Indonesia. Salam pariwisata!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun