Mohon tunggu...
Mahrizal Ayah Anam
Mahrizal Ayah Anam Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Belajar Menulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Stop Ajakan Gerakan Meninggalkan Peci Hitam

9 Desember 2016   13:51 Diperbarui: 9 Desember 2016   14:54 263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Apa konsekuensi menuduh tasyabuh ? konsekuensinya ialah menuduh haram sesuatu yang halal.

Kalau kita sekarang pakai peci putih, kemudian satu dua orang non muslim ikut2 an pakai, terus kita mau ganti pakai apa? , masa ganti

Apa pakai surban….

Kalau kita surban, kemudian mereka ikutan pakai surban, kita ganti pakai apa?

Pemikiran seperti ini wajib diluruskan.

Kalau masalahnya hanya sekarang ini ada segelintir orang non muslim pakai peci hitam untuk menarik masa, cukup dihimbau kepada umat muslimin :

“Kepada saudara2ku sekalian umat muslimin, sekarang harap hati2 ada beberapa orang non muslim yang ikut2 an pakai atribut muslim seperti pakai peci hitam masuk ke masjid ke pesantren hanya untuk cari simpati, hati2 jangan sampai kita terpengaruh, mereka hanya cari simpati, mari kita rapatkan barisan, kita kuatkan persatuan umat . jangan sampai sedikit pun terpengaruh”

Cukuplah dengan itu, jadi kena sasaran.
Saya pribadi setiap hari menggunakan peci hitam dan peci putih.
peci hitam untuk di rumah, peci putih untuk hadir di majlis ta’lim dan di kantor.

Peci hitam lebih menunjukkan ketawadhuan, peci putih lebih menunjukkan kesucian dan kebersihan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun