Mohon tunggu...
Mahmudin Bm
Mahmudin Bm Mohon Tunggu... Freelancer - Ayah dari dua anak

Menulis, membaca, olahraga, MC dan mendongeng

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Gue Gak Sanggup

9 Desember 2022   18:45 Diperbarui: 9 Desember 2022   18:44 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Pokoknya kamu mesti datang malam ini"  suara diujung telepon nan jauh disana.
"Please deh, ngertiin aku... gak bisa malam ini sayang, Aku banyak kerjaan" ujar Fajar
"Aku gak mau tau, malam ini atau tidak sama sekali...!!"
Brakkk.... telepon ditutup. Fajar menghela nafas dan menyandarkan tubuhnya di kursi kantornya.
Waktu menunjukkan pukul 23.15, pekerjaan Fajar belum selesai juga padahal laporan besok mesti di serahkan pada atasannya.
Malam itu ia lembur di kantor, biasanya paling lambat jam 5 sore sudah pulang ke rumah.
.............................
"Satu orang yang memiliki keyakinan penuh sama nilainya dengan 99 orang yang hanya punya keyakinan setengah-setengah"
Tertulis kata-kata itu di buku yang Aku baca, sambil menyeruput wedang jahe ku lanjutkan membacanya.
Tiba-tiba bel rumah berbunyi, ku lirik jam dinding. Pukul 03.45. Siapa jam segini yang bertamu? Tanyaku dalam hati. Perlahan ku bangkit menuju ruang tamu, ku intip keluar dari jendela. Seseorang laki-laki dengan wajah letih menunggu di teras rumah.
Fajar, ngapain jam segini kemari?? Pikirku sambil membuka pintu depan.


"Bim, sorry... gue ganggu lo istirahat" dengan wajah melas Fajar duduk. Aku terdiam.
Setelah menarik nafas panjang, ia melanjutkan perkataannya.
"Gue terpaksa putus sama Winda"
"Makin kemari, dia nyebelin banget. Kadang bikin gue kesel. Gak tahan gue jadian sama dia" lanjut Fajar.
"Bim, kok diem aja sih... ngasih pendapat kek apa kek" kata Fajar kesal.
Sambil tersenyum ku coba menenangkannya.
"Fajar... dari awal kan sempet gue ngomong ke elo, Winda tuh gak cocok sama lo.. gue kenal banget siapa itu Winda. Dia temen gue waktu SMP."
" Tapi Elo maksa gue biar lo bisa jadian sama dia"
" Sorry Bim, gak sanggup gue...nyerah dah. Dulu iya, gue yakin 100 persen dia cocok sama gue. Tapi sekarang kaga dah..." ujar Fajar sambil berlalu pergi.
" Hei ... mau kemana Lo" teriakku
" Mau balik pulang lah...gue mau istirahat"
Aku tak bisa menahannya, mungkin ia mau menenangkan pikiran, pikirku dalam hati.
Azan Subuh berkumandang dari Musholla dekat rumah, aku bergegas berwudhu.

Baca juga: Intropeksi Diri

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun