Mohon tunggu...
Mahmudin Bm
Mahmudin Bm Mohon Tunggu... Freelancer - Ayah dari dua anak

Menulis, membaca, olahraga, MC dan mendongeng

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Berapa Idealkah jumlah Partai Politik di Indonesia?

28 Juli 2022   12:30 Diperbarui: 28 Juli 2022   13:10 335
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

IDEAL JUMLAH PARTAI POLITIK DI INDONESIA


Bicara Partai Politik berarti  kita membicarakan mengenai partisipasi rakyat. Partisipasi rakyat dalam menentukan arah kebijakan negara dan juga  partisipasi dalam membuat peraturan  perundang-undangan. Oleh karenanya ketika berbicara parpol akan terkait dengan pemilu.


Sebelum mengulas berapa jumlah ideal Partai Politik di Indonesia, yuk kita lihat sejarah ketika Bangsa Indonesia memiliki fase memberikan peran Partai Politik dalam bernegara.

PEMILU TAHUN 1955


Peserta Partai Pemilu di tahun 1955 di era Presiden Soekarno diwakilkan sesuai masing-masing Partai diantaranya: Partai Nasionalis, Partai Islam, Partai Komunis, Partai Sosialis, Partai Kristen.


Partai Nasionalis diwakili oleh Partai Nasionalis Indonesia, Partai Buruh, PRN, PIR Hazarin, PARINDRA, SKI, PIR WONGSONEGORO.


Sedangkan Partai Islam diwakili oleh Partai Masjumi, Nahdhotul Ulama, PSII dan PERTI.


Untuk Partai Komunis yaitu PKI, SOBSI, BTI dan Partai Sosialis adalah PSI dan GTI sementara dari Partai Kristen diwakili oleh Partai Katolik dan PARKINDO.


Salah satu ciri utama kehidupan politik masa demokrasi liberal ditandai dengan kabinet yang berulang kali, rata-rata berumur 8 bulan saja. Inilah risiko adanya Multi partai di era Presiden Soekarno, pertentangan antar elit politik Nasionalis dan Islam.


Dengan konflik yang berkepanjangan dalam tubuh Badan Konstituante dalam merumuskan UUD yang bersifat tetap, maka Presiden Soekarno dengan menggunakan kekuasaan Ekstra Konstitusional dengan Dekritnya dan melakukan Demokrasi Terpimpin.


Disamping cengkraman kekuasaan Soekarno, Demokrasi Terpimpin ditandai pula adanya keinginan kuat kaum militer untuk tampil di politik. Sejak itu muncul kesadaran untuk mengurangi jumlah Partai Politik guna untuk mengatasi gejolak politik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun