Mohon tunggu...
Mahliana De Uci
Mahliana De Uci Mohon Tunggu... Freelancer - dan bagaimana saya harus mengisi kolom ini?

Gemar menonton bola dan main PES. Asli Majalengka.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kita Menyebut Itu, Pertemuan

8 Januari 2021   16:48 Diperbarui: 8 Januari 2021   17:09 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rumah KGW. sumber: tangkapan pribadi

Di bawah atap,
aku terburu waktu
cari-cari binar matamu
yang mungkin lesap
terbawa arus banal
aspal perjalanan.

Dalam diam,
kau sering menunduk.
Terbenam tatap
di marmer hitam
yang jadi pijakan.

Kukira harus bangun
jembatan penyambung
antar desah-desah nafas
supaya terhubung kata dan jiwa.
Berhenti menggerayangi hening.

Malam masih amat muda
namun kau, kau tak perduli.
Seraya kibaskan jemari,
berdiri dan beranjak.
Jembatan tak selesai.
Aku, mengangguk.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun