Mohon tunggu...
Mahliana De Uci
Mahliana De Uci Mohon Tunggu... Freelancer - dan bagaimana saya harus mengisi kolom ini?

Gemar menonton bola dan main PES. Asli Majalengka.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Sudut Pandang Orang Ketiga

5 Januari 2021   18:23 Diperbarui: 19 Januari 2021   18:15 609
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by Aldo Delara on Unsplash

Tak ada bau tembakau di tubuh lakimu.
Ia klimis dan wangi, macam baju hasil
setrika. Tidak, aku tidak cemburu.

Gaya bicaranya taktis, berwawasan luas,
mengesankan. Samar-samar ingatkanku pada Noboru Wataya*. Tidak, aku tidak cemburu.

Jika dunia berubah tanah asing
yang hanya ditinggali
aku, kamu, dan dia,
kita bisa hidup damai.
Sungguh. Dan aku
tidak cemburu.

Memandangmu memandanginya
dengan tatapan memuja dan
tarikan lenganmu di ujung kemeja
agar ia mengalihkan fokus
dari bias sinar layar,
kutandai betul.
Bukan berarti aku cemburu.

Pada beberapa waktu,
kupanggil juga dia.
Berbincang kami
tentangmu.
Tak ada itu cemburu.

Pada beberapa waktu
kupanggil juga dia
Ayah.

***

*Noboru Wataya: Tokoh rekaan Haruki Murakami dalam novel "Wind-Up Bird Chronicle"

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun