Mohon tunggu...
Mahlia Jumaidar
Mahlia Jumaidar Mohon Tunggu... Lainnya - Pembelajar

Kita bukan hanya umat membaca tapi juga umat menulis

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Untuk Siapa Kita Berlelah?

14 Januari 2021   15:54 Diperbarui: 14 Januari 2021   15:57 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Setiap manusia pasti punya batas kemampuan yang dia miliki, tak jarang kekurangan membuatnya lelah dan ingin berhenti.

Kita hanya mempunyai dua pilihan dalam hidup yaitu baik atau buruk, putih atau hitam. Tidak ada istilahnya antara baik dan buruk atau antara hitam dan putih. Setiap pilihan yang kita pilih pasti jelas ke mana arahnya, hitam atau putih ? Tidak mungkin abu-abu.

Setiap pilihan pasti ada suka dukanya, tangis dan bahagianya. Karena Allah tidak mengekalkan kebahagiaan ataupun penderitaan.

Untuk jalan-jalan kebaikan yang sudah kita pilih, pernahkah kita lelah ? Capek ? Berkeluh kesah ? Tentu saja !

Tapi lihatlah, diluar sana ada banyak yang berlelah-lelah untuk menghancurkan kebaikan. Ada banyak tangan-tangan kotor yang sedang berusaha menghancurkan jembatan-jembatan asa kebaikan, ada banyak manusia yang ingin membuat dunia lebih kelam dan gelap.

Lihatlah ! Mereka yang ambisinya kotor saja sangat bersemangat, siang dan malam memikirkan cara untuk menghancurkan kita.

Mengapa kita tidak demikian ? Bukankah kita orang-orang yang ingin membumikan kebaikan ? Jika bukan untuk kebaikan, lantas untuk apa dan siapa lagi kita berlelah ?

Bergeraklah, kontribusi kita sangat dibutuhkan. Kita tidak bisa meraih 10 jika tidak dimulai dari 1, kita tidak bisa menggapai hal besar jika kita belum selesai dengan hal-hal yang kecil.

Kekurangan tidak membuat kita kalah, kita di jalan kebaikan ini bersama-sama, saling menutupi aib dan berlatih untuk menjadi lebih.

Terkadang memang lelah, banyak ekspektasi yang tak sesuai realita. Banyak program-program yang belum dieksekusi, banyak kerja-kerja yang belum maksimal, memutar otak agar kita tetap solid dan kompak. Sangat lelah.
Sekali lagi, jika bukan untuk kebaikan lantas untuk apa dan siapa lagi kita berlelah-lelah ?

Bukankah kita orang-orang yang rindu perubahan itu ? Orang-orang yang ingin melihat masjid dipenuhi oleh jamaah layaknya mall dan pasar. Orang-orang yang ingin mendengar lantunan ayat suci dibacakan setiap malam dan siang. Orang-orang yang merindukan wanita-wanita menutup aurat. Orang-orang yang merindukan pemuda-pemuda berdiskusi, anak-anak mengaji. Bukankah kita orang-orang yang berharap negeri ini makmur ?

Lantas mengapa sangat mudah berkeluh kesah ? Mengapa sangat mudah bermasam muka ? Mengapa sangat mudah menyerah ?

Semangatlah ayo berjuanglah. Kebaikan harus mendominasi jagat raya, peran-peran kita sangat dibutuhkan di sini, kontribusi kecil kita sangat dibutuhkan di sini. Karena kebaikan bersumber dari satu dan akan bertumbuh menjadi seribu.

Semoga lelah kita berubah jadi lillah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun