Mohon tunggu...
Mahir Martin
Mahir Martin Mohon Tunggu... Guru - Guru, Aktivis dan Pemerhati Pendidikan

Penulis: Satu Tahun Pembelajaran Daring, Dirayakan atau Disesali? (Penerbit Deepublish, 2021); Hikmah Pandemi Covid-19 Relevan Sepanjang Masa (Guepedia, 2021); Catatan dari Balik Gerbang Sekolah untuk Para Guru (Guepedia, 2022); Motto: Reflection Notes: Ambil hikmahnya...

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Artikel Utama

Refleksi dari Ruang Kelas: Reaksi Redoks

11 Agustus 2021   08:13 Diperbarui: 11 Agustus 2021   11:30 1123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Reaksi Redoks (britannica.com via kompas.com)

Misalnya saja atom natrium. Dalam keadaan stabil, atom natrium cenderung memiliki muatan 1+. Di sisi lain, jika natrium bersenyawa, maka natrium akan memiliki bilangan oksidasi +1. Jadi, nilai keduanya sama-sama 1.

Namun, jika diperhatikan secara teliti, walaupun keduanya memiliki nilai yang sama, tetapi cara penulisannya berbeda. Tanda positif pada penulisan muatan dituliskan setelah angka (1+), sedangkan tanda positif pada bilangan oksidasi dituliskan sebelum angka (+1).

Proses Reaksi Redoks

Dalam sebuah reaksi redoks, harus ada perubahan bilangan oksidasi yang terjadi. Artinya, harus terjadi penurunan bilangan oksidasi (reduksi) di salah satu atom dan kenaikan bilangan oksidasi (oksidasi) pada atom yang lainnya.

Secara mikroskopik, kita bisa memahami proses yang terjadi sebagai sebuah proses yang simultan. Proses oksidasi diiringi dengan reduksi.

Terjadinya oksidasi pada atom disebabkan karena adanya elektron yang dikeluarkan dari atom. Elektron yang keluar akan ditangkap oleh atom yang mengalami reduksi. Maka, terjadilah transfer elektron antara dua atom.

Karena dalam prosesnya ada elektron yang dikeluarkan dan ada yang ditangkap (transfer elektron), maka reaksi redoks perlu disetarakan sehingga jumlah elektron yang dikeluarkan dan ditangkap sama. 

Dalam menyetarakan reaksi redoks perlu diperhatikan kesetaraan jumlah atom dan juga total muatan di reaktan (zat yang bereaksi) dan di produk (hasil reaksi). 

Hal inilah yang membedakan reaksi redoks dengan reaksi biasa. Terkadang ada reaksi yang terlihat tidak mungkin disetarakan dengan cara biasa, ternyata dengan konsep redoks bisa disetarakan dengan sangat mudah.

Reaksi Redoks dalam Proses Respirasi

Dalam kehidupan, reaksi redoks ini memiliki banyak sekali manfaat. Salah satunya adalah dalam proses respirasi atau pernapasan. Pada manusia ada tiga tipe pernapasan, yaitu pernapasan eksternal, pernapasan internal, dan pernapasan seluler.

Pernapasan eksternal adalah pernapasan yang dikenal secara awam. Proses pernapasan ini terjadi di paru-paru, dimana oksigen dihirup dan karbondioksida dikeluarkan.

Pernapasan internal adalah pernapasan yang terjadi di dalam darah. Di sini juga terjadi pertukaran oksigen dalam darah dan sel-sel dalam tubuh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun