Mohon tunggu...
Mahir Martin
Mahir Martin Mohon Tunggu... Guru - Guru, Aktivis dan Pemerhati Pendidikan

Penulis: Satu Tahun Pembelajaran Daring, Dirayakan atau Disesali? (Penerbit Deepublish, 2021); Hikmah Pandemi Covid-19 Relevan Sepanjang Masa (Guepedia, 2021); Catatan dari Balik Gerbang Sekolah untuk Para Guru (Guepedia, 2022); Motto: Reflection Notes: Ambil hikmahnya...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ada atau Diada-adakan?

5 Agustus 2021   06:18 Diperbarui: 5 Agustus 2021   06:28 252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Corona (shutter stock via kompas.com)

Memasuki tahun kedua masa pandemi ini, masyarakat semakin skeptis dalam menghadapinya. Banyak yang masih bingung dan bertanya-tanya, "Virus corona itu ada atau tidak? Bahaya atau tidak? Atau malah sebenarnya virus corona itu diada-adakan?" 

Entah pertanyaan ini muncul karena masyarakat yang memang benar-benar ingin mengetahui jawabannya atau sebenarnya masyarakat sudah mengetahui jawabannya, tetapi mereka terjebak dalam kebingungan karena banyaknya informasi berbeda yang mereka terima dari berbagai sumber.

Di era post-truth seperti sekarang ini, informasi memang begitu derasnya mengalir. Berita hoax dan fakta pun sulit untuk dibedakan. Jika masyarakat tidak berpikir kritis, mereka akan semakin bingung untuk memahami informasi yang diterimanya. 

Bahkan, ada kemungkinan masyarakat akhirnya akan terjebak pada misinfo, dan akhirnya mendapatkan persepsi yang salah dalam memahami sesuatu. 

Namun, apapun alasannya, pertanyaan-pertanyaan seperti itu harus diberikan jawaban. Sudah menjadi kewajiban kita bersama memberikan pencerahan semampu yang kita bisa kepada masyarakat sehingga mereka tidak salah memahami informasi.

Virus Corona Ada dan Berbahaya

Jika saya ditanya, virus corona itu ada atau tidak? Saya menjawabnya, ada. Sudah sangat jelas dan terang bukti-buktinya. Lihat saja di sekitar kita, begitu banyak masyarakat yang harus terpapar virus ini. Ada yang berhasil sembuh, tetapi ada juga yang tak bisa terselamatkan. 

Apakah ini dibuat-buat? Apakah rumah sakit yang penuh di berbagai daerah adalah kebetulan? Tentunya tidak mungkin. 

Jika seseorang tidak percaya keberadaan virus corona ini, bisa dikatakan orang tersebut sebagai orang yang "bodoh". Orang tersebut bisa diibaratkan seperti seseorang yang berada di siang hari yang terik, tetapi dia menyangkal keberadaan matahari di dunia ini.

Lantas, apakah virus corona itu berbahaya? Saya menjawabnya, ya. Menurut pandangan saya, hal ini disebabkan karena virus corona ini bisa menyebar dengan sangat mudah dan cepat. Apalagi dengan adanya varian-varian baru yang terus bermunculan, virus semakin mudah dan cepat  ditularkan.

Jadi, walaupun secara statistik banyak pasien yang bisa sembuh setelah terpapar virus ini sehingga terkesan penyakit ini tidak berbahaya, tetapi karena penularannya yang cepat dan mudah, penyakit ini bisa begitu sangat membahayakan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun