Mohon tunggu...
Mahir Martin
Mahir Martin Mohon Tunggu... Guru - Guru, Aktivis dan Pemerhati Pendidikan

Penulis: Satu Tahun Pembelajaran Daring, Dirayakan atau Disesali? (Penerbit Deepublish, 2021); Hikmah Pandemi Covid-19 Relevan Sepanjang Masa (Guepedia, 2021); Catatan dari Balik Gerbang Sekolah untuk Para Guru (Guepedia, 2022); Motto: Reflection Notes: Ambil hikmahnya...

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Diskursus Terkini Pandemi: Mengulas Posyandu, Vaksinasi, Herd Immunity, dan Endemik

27 Maret 2021   13:38 Diperbarui: 29 Maret 2021   17:40 870
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Warga mengenakan masker untuk menjaga diri dari risiko terpapar virus corona, awal Februari 2020.(Shutterstock via kompas.com)

Menurut para ahli, kisaran angka R0 untuk Covid-19 antara 70 hingga 90 persen. Artinya, herd immunity bisa dicapai jika 70 hingga 90 persen populasi kebal terhadap Covid-19 untuk menghentikan penyebarannya. Misalnya, kisaran antara 70-90 orang dari setiap 100 orang harus mendapatkan kekebalan Covid-19 untuk mencapai herd immunity demi menghentikan penyebaran Covid-19.

Kekebalan ini bisa didapatkan dengan cara alami maupun dengan cara vaksinasi. Kekebalan alami didapatkan ketika seseorang terjangkit Covid-19 dan kemudian berhasil sembuh darinya. Artinya, tubuh secara alami telah membentuk antibodi untuk melawan infeksi Covid-19, tanpa perlu diberikan vaksin.

Sementara itu, kekebalan dengan cara vaksinasi sendiri sangat bergantung dengan efikasi vaksin. Menurut dr. Sepriani Timurtini Limbong di laman situs klikdokter.com (15/12/2020), efikasi adalah persentase penurunan kejadian penyakit pada kelompok orang yang divaksinasi. Jadi, efikasi menunjukkan kemampuan vaksin tapi dalam konteks penelitian.[2]

Ketika sebuah vaksin Covid-19 memiliki tingkat efikasi sebesar 90 persen, artinya tingkat kasus Covid-19 menurun hingga 90 persen pada uji klinis fase III dibandingkan relawan yang menerima plasebo. 

Plasebo adalah perawatan yang terlihat seperti obat atau vaksin, tetapi pada kenyataannya tidak menggunakan bahan aktif yang terbukti melindungi atau menyembuhkan.

Oleh karena itu, tercapainya herd immunity akan sangat tergantung dengan seberapa banyak orang yang akan divaksinasi dan seberapa efektif vaksin itu sendiri.

Melihat data efikasi beberapa vaksin yang ada, rasanya ada harapan besar masyarakat dunia akan keefektifan vaksin-vaksin tersebut. 

Indonesia sendiri berencana akan menggunakan beberapa jenis vaksin dengan tingkat efikasi yang berbeda-beda.

Sebagai tahap awal telah didistribusikan vaksin sinovac ke seluruh penjuru nusantara. Meskipun tingkat efikasi sinovac terbilang rendah dibandingkan dengan vaksin-vaksin yang lain, tetapi ini tidak berarti bahwa vaksin sinovac tidak akan efektif.

Yang menjadi tantangan sekarang adalah bagaimana proses vaksinasi bisa dilakukan dalam waktu yang cepat. Jika tidak, herd immunity akan sulit tercapai. 

Dilansir dari kompas.com (8/1/2021), Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Amin Soebandrio mengatakan, vaksin covid-19 di Indonesia akan efektif menekan penularan Covid-19 apabila proses penyuntikan vaksin sudah bisa membuahkan kekebalan komunitas (herd immunity) hingga 70 persen.[3]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun