Mohon tunggu...
Mahir Martin
Mahir Martin Mohon Tunggu... Guru - Guru, Aktivis dan Pemerhati Pendidikan

Penulis: Satu Tahun Pembelajaran Daring, Dirayakan atau Disesali? (Penerbit Deepublish, 2021); Hikmah Pandemi Covid-19 Relevan Sepanjang Masa (Guepedia, 2021); Catatan dari Balik Gerbang Sekolah untuk Para Guru (Guepedia, 2022); Motto: Reflection Notes: Ambil hikmahnya...

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Menyoal Fokus dan Keseriusan Siswa Belajar Daring

30 Januari 2021   09:53 Diperbarui: 1 Februari 2021   05:54 1207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi siswa fokus dan serius mengikuti pembelajaran daring (SHUTTERSTOCK/Travelpixs via kompas.com)

Angka positif Corona terus menanjak. Berdasarkan data dari satuan tugas covid-19, minggu ini jumlah akumulasi kasus di Indonesia telah menyentuh angka 1 juta. Sebuah angka yang sangat memprihatinkan. Apalagi jika ditambahkan lagi data angka persentase kematian yang juga tidak bisa dibilang rendah.

Bagi guru, angka ini adalah bukan sekadar angka statistik belaka. Interpretasi dari angka ini adalah pendidikan daring masih akan tetap dilanjutkan. 

Hasrat besar untuk bisa memberikan pembelajaran tatap muka rasanya masih akan tetap menjadi harapan yang belum bisa direalisasikan.

Pembelajaran Daring dan Masalahnya

Guru memang sangat mengharapkan adanya pembelajaran tatap muka. Pembelajaran daring yang selama ini dijalankan masih memiliki banyak kekurangan. Meskipun pembelajaran daring terkadang menyenangkan, terus-menerus melakukannya dalam kurun waktu yang panjang, pasti akan menyebabkan kejenuhan.

Seperti diketahui, salah satu modal utama guru dalam memberikan pembelajaran daring adalah menggunakan sistem synchronous e-learning. 

Dalam sistem synchronous e-learning ini masih bisa terjadi interaksi antara peserta didik dengan guru melalui jaringan secara real time.

Kini, banyak sekali platform video conference yang bermunculan. Guru tinggal memilih platform mana yang cocok untuk membantunya melakukan pembelajaran tatap muka daring. Platform-platform tersebut juga menawarkan berbagai macam features dan tools yang pastinya akan sangat membantu guru dalam mengajar.

Namun, salah satu kendala besar pembelajaran tatap muka daring adalah berkurangnya fokus dan keseriusan siswa. Banyaknya distraksi membuat guru terkadang kewalahan untuk mengumpulkan perhatian siswa. Apalagi waktu yang tersedia untuk berinteraksi sangatlah terbatas.

Distraksi yang paling banyak terjadi adalah terkait infrastruktur. Distraksi ini yang tidak bisa disangkal, dan bisa terjadi pada siapapun, baik siswa maupun guru. Misalnya saja, kendala jaringan, kendala perangkat teknologi, maupun kendala sistem. Ini bisa terjadi secara tak terduga dan tak terencana. Hal ini pastinya sangat mengganggu pembelajaran daring.

Selain itu, ada juga distraksi yang sebenarnya bisa dihindari untuk dilakukan. Misalnya saja, ada siswa yang terlambat masuk ke ruang kelas daring. Ketika guru bertanya mengapa terlambat, dengan santainya siswa tersebut menjawab karena membantu orang tua. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun