Mohon tunggu...
Mahir Martin
Mahir Martin Mohon Tunggu... Guru - Guru, Aktivis dan Pemerhati Pendidikan

Penulis: Satu Tahun Pembelajaran Daring, Dirayakan atau Disesali? (Penerbit Deepublish, 2021); Hikmah Pandemi Covid-19 Relevan Sepanjang Masa (Guepedia, 2021); Catatan dari Balik Gerbang Sekolah untuk Para Guru (Guepedia, 2022); Motto: Reflection Notes: Ambil hikmahnya...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama FEATURED

Mengambil Poin Era Post-truth, Pandemi, PPKM, dan Kisah Nasruddin Hoja

10 Januari 2021   10:50 Diperbarui: 10 Agustus 2021   07:57 1354
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi post truth.(SHUTTERSTOCK/ FRANKHH via kompas.com)

Apakah pandemi direncanakan oleh Bill Gates atas nama perusahaan farmasi, seperti yang disarankan oleh beberapa postingan Instagram?

Dan, apakah virus tersebut benar-benar berbahaya seperti klaim yang dikeluarkan sumber resmi?

Untuk mencegah terjadinya misinfo-demic perlu adanya komunikasi publik yang baik dari otoritas terkait. Pemerintah melalui satuan tugas (satgas) covid-19 dan kementerian kesehatan (kemenkes) perlu sesering mungkin memberikan informasi yang benar dan jelas kepada masyarakat. 

Selain itu, otoritas terkait juga perlu memastikan bahwa informasi yang diberikan akan dipahami oleh masyarakat. Artinya masyarakat harus bisa mengambil poin atau maksud yang terdapat di dalam informasi tersebut. 

Tanpa adanya konfirmasi di masyarakat, alih-alih mencegah terjadinya misinfo-demic, informasi justru akan ditafsirkan dengan cara yang salah oleh masyarakat.

Terkait dengan penafsiran ini, saya ingin mengutip dari artikel yang ditulis rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Antasari Banjarmasin Prof Mujiburrahman pada rubrik kolom jendela miliknya di Banjarmasin Post. 

Beliau menuliskan, "Saya menulis kata-kata ini, dengan huruf-huruf sebagai simbol untuk menyampaikan makna tertentu kepada Anda. 

Saya juga bisa menyampaikannya secara lisan, dengan simbol berupa bunyi suara tertentu, sehingga orang yang mendengar dapat memahami maksud saya.

Selain kalimat-kalimat dalam kitab suci, alam semesta dan seluruh makhluk di dalamnya juga adalah simbol-simbol, yang dalam Alqur'an disebut ayat. 

Tugas kita adalah mengkaji dan memahami simbol-simbol itu."[2] Mengkaji dan memahami simbol-simbol itulah yang menyebabkan terjadinya tafsiran di masyarakat.

PPKM, PSBB, dan Lockdown

Selama ini, otoritas terkait pandemi di negara kita memang telah berusaha keras memberikan informasi sebaik mungkin kepada masyarakat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun