Mohon tunggu...
Mahir Martin
Mahir Martin Mohon Tunggu... Guru - Guru, Aktivis dan Pemerhati Pendidikan

Penulis: Satu Tahun Pembelajaran Daring, Dirayakan atau Disesali? (Penerbit Deepublish, 2021); Hikmah Pandemi Covid-19 Relevan Sepanjang Masa (Guepedia, 2021); Catatan dari Balik Gerbang Sekolah untuk Para Guru (Guepedia, 2022); Motto: Reflection Notes: Ambil hikmahnya...

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Semester Ganjil Full Daring, Pembagian Rapor dan Maknanya

19 Desember 2020   21:52 Diperbarui: 20 Desember 2020   19:00 780
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pembagian Rapor (ANTARA FOTO/IRWANSYAH PUTRA VIA KOMPAS.COM)

Siang tadi, Sabtu (19/12/2020), sekolah kami mengadakan pembagian rapor semester ganjil tahun ajaran 2020/2021. Karena masih dalam masa pandemi, wali kelas dan orangtua hanya bisa bertatap muka secara virtual.

Rapor Full Daring

Inilah rapor pertama yang benar-benar murni menunjukkan hasil pembelajaran secara daring, saya menyebutnya "rapor full daring". 

Kita semua masih ingat, pembelajaran daring dimulai di pertengahan semester genap tahun ajaran lalu. Pada rapor akhir semester genap tahun lalu masih ada penilaian yang diambil dari pembelajaran normal di masa sebelum pandemi.

Mudah-mudahan, ini menjadi rapor full daring yang pertama dan yang terakhir. Kemungkinan ke arah sana memang besar. 

Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 menteri yang dikeluarkan terakhir, sangat jelas membuka ruang harapan bagi sekolah untuk melakukan pembelajaran tatap muka di semester depan. Syaratnya, keputusan yang akan diambil harus melalui mekanisme keputusan bersama antara dinas pendidikan, satuan tugas COVID-19, sekolah dan orangtua.

Dengan adanya lampu hijau ini, nampaknya pembukaan sekolah tatap muka tidak akan menjadi wacana belaka. Sekolah dan dinas pendidikan benar-benar serius mempersiapkannya. 

Sekolah berbenah, tim satgas covid-19 sekolah dibentuk, dan sosialisasi disiapkan. Dengan sisa waktu yang pendek, semua keputusan diambil dengan sangat cepat. Inilah konsekuensi masa krisis, jika tidak cepat, keadaan akan semakin tak terkendali.

Orangtua juga seperti itu, harus segera mengambil keputusan cepat dengan pertimbangan yang matang. Mungkin ada sebagian orangtua yang masih takut mengizinkan anaknya sekolah tatap muka, tetapi tak sedikit juga yang sudah tak sabar mengirimkan anaknya untuk kembali ke sekolah.

Pembelajaran tatap muka di masa transisi dan adaptasi kebiasaan baru pastinya tak senyaman pembelajaran tatap muka seperti biasanya. Protokol kesehatan akan merubah banyak hal. 

Siswa harus benar-benar disiplin mematuhi segala aturan dan protokol kesehatan yang ada. Namun, bagi sebagian orangtua, tak ada jalan lain selain untuk tetap move on dengan keadaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun