Mohon tunggu...
Mahir Martin
Mahir Martin Mohon Tunggu... Guru - Guru, Aktivis dan Pemerhati Pendidikan

Penulis: Satu Tahun Pembelajaran Daring, Dirayakan atau Disesali? (Penerbit Deepublish, 2021); Hikmah Pandemi Covid-19 Relevan Sepanjang Masa (Guepedia, 2021); Catatan dari Balik Gerbang Sekolah untuk Para Guru (Guepedia, 2022); Motto: Reflection Notes: Ambil hikmahnya...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Positif dan Negatif Tidak Selalu Bermakna Baik dan Buruk

15 Oktober 2020   11:46 Diperbarui: 15 Oktober 2020   14:41 936
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Termokimia (truehorizon.org via kompas.com)

Maksudnya, manusia adalah makhluk pribadi dan sosial. Sisi pribadi dan sosial harus seimbang. Jika hanya sisi pribadi saja yang dipentingkan, yang timbul adalah sifat egoisme dan kesombongan diri. 

Begitu juga, jika manusia terlalu sosialis tanpa memikirkan kepribadiannya, maka yang terjadi adalah manusia akan rentan terjerumus pada pola pikir hedonisme, materialisme, sosialisme-komunisme, dan melupakan hubunganya kepada Tuhan.

Alhasil, menyerap atau melepas energi, pemutusan atau pembentukan ikatan. Semua terkesan saling bertolak belakang satu sama lain. Keduanya disimbolkan dengan nilai positif dan negatif.

Meskipun secara matematis, nilai bisa menjadi positif dan negatif, bukan berarti itu akan selalu diartikan saling bertolak belakang, yang satu baik, yang satu buruk. 

Terkadang positif dan negatif harus dilihat secara seksama. Terkadang positif dan negatif tidak selalu bertolak belakang. Oleh karenanya, positif dan negatif jangan selalu dibenturkan.

Positif dan negatif, hanyalah sebuah tanda. Adakalanya keduanya bernilai baik jika mampu diseimbangkan. Yang perlu kita pikirkan adalah apa yang bisa kita manfaatkan dari tanda tersebut. Perlu ketelitan dan pemikiran mendalam untuk memahaminya.

[Baca juga: Keajaiban Mungkin Saja Terjadi]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun