Kita sebagai guru harus bisa mengetahui apa yang sebenarnya menyebabkan seorang siswa mencontek. Karena ketidaktahuannya atau memang karena adanya motivasi luar berupa ambisi yang tidak bisa dikendalikan.
Sebelum melakukan tindakan, guru harus benar-benar memahami duduk permasalahannya. Guru harus bisa melihat permasalahan dari perspektif siswa yang melakukan. Dengan ini guru akan mampu memberikan solusi terbaik kepada siswanya. Tujuan utama agar siswa memahami kesalahan yang dilakukan akan tercapai.
Di Era BDR ini guru memang harus ekstra kerja keras untuk memerangi cyber cheating yang mungkin dilakukan siswa.Â
Siswa harus diberikan penjelasan secara sempurna akan pentingnya kejujuran dari segala sisi. Siswa harus benar-benar memahami arti pentingnya kejujuran di dalam kehidupan.
Alhasil, inilah nasihat yang saya sampaikan kepada siswa yang tertangkap basah mencontek, "Tanpa kejujuran sulit untuk bisa hidup bermasyarakat. Sekali melakukan ketidakjujuran, masyarakat tidak akan pernah percaya."
Ya, begitu mahal harga kejujuran di mata masyarakat. Oleh karenanya kami sebagai guru tak henti-hentinya mengajarkan kejujuran kepada siswa.Â
Tetapi ada satu hal penting yang perlu diingat bahwa guru bukanlah masyarakat yang bisa kehilangan kepercayaan kepada seseorang. Guru tak akan pernah kehilangan kepercayaannya kepada siswa, sebanyak apapun kesalahan yang dilakukan siswa.Â
Menjadi sebuah kewajiban moral bagi siswa menjaga kepercayaan guru dengan selalu bersikap jujur dimanapun dan apapun kondisinya, baik offline maupun online. Mari kita menjaga integritas dengan tidak mencontek dalam belajar.
[Baca juga: Silaturahmi Gado-gado]