Mohon tunggu...
Mahir Martin
Mahir Martin Mohon Tunggu... Guru - Guru, Aktivis dan Pemerhati Pendidikan

Penulis: Satu Tahun Pembelajaran Daring, Dirayakan atau Disesali? (Penerbit Deepublish, 2021); Hikmah Pandemi Covid-19 Relevan Sepanjang Masa (Guepedia, 2021); Catatan dari Balik Gerbang Sekolah untuk Para Guru (Guepedia, 2022); Motto: Reflection Notes: Ambil hikmahnya...

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Lika-liku Wisuda Sekolah Kami

3 September 2020   11:44 Diperbarui: 3 September 2020   12:39 276
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi wisuda (Dok. UGM via kompas.com, Gambar sudah diolah)

Beberapa hari lagi perkuliahan akan segera dimulai. Sampai saat ini sekolah kami belum melaksanakan wisuda pengukuhan dan pelepasan siswa kami yang lulus tahun ini.

Ada lika-liku dan cerita panjang dibalik wisuda sekolah kami tahun ini. Beberapa hari yang lalu kami (sekolah dan orang tua) akhirnya sepakat memutuskan untuk mengadakan wisuda pengukuhan dan perpisahan siswa angkatan 2019/2020 secara virtual.

Awal Cerita Wisuda Sekolah Kami

Sebelumnya, kami sudah merencanakan untuk mengadakan wisuda pengukuhan dan perpisahan siswa lulusan tahun ini di bulan April lalu.

Apa mau dikata, corona datang menghancurkan semua rencana kami. Padahal perencanaan sudah sangat matang, bahkan beberapa hal sudah terlanjur dibuat, dipesan dan dibeli.

Waktu itu kami berpikir positif, mungkin di bulan Juli atau Agustus pandemi akan berakhir. Kami tunggu saja, mungkin saat itu kami bisa melaksanakan acara kami. Sungguh kuat harapan kami saat itu.

Satu bulan, dua bulan, tiga bulan berlalu, kami terus menunggu. Tak ada tanda-tanda pandemi akan berakhir. Pandemi malah semakin ganas. Penyebaran semakin meluas.

Dimana-mana orang sudah memulai trend baru. Resepsi pernikahan drive through, temu kangen drive through bahkan sampai ada bioskop drive through. Kami pun berpikir melakukan acara kami secara drive through. 

Waktu terus berjalan, mengalir tak terasa. Daerah kami masih tetap memerah, tak kunjung menghijau. Ada sudah orang-orang terdekat dan kenalan kami yang harus terjangkit positif. Hal ini yang membuat kami khawatir. Akhirnya kami memutuskan melakukan acara dengan cara yang lebih aman. 

Ya, acara virtual lah yang kami pilih. Rasanya ini yang paling aman dan realistis. Toh inti acara wisuda pengukuhan dan pelepasan siswa bisa disiasati dengan virtual.

Bukan Hanya Kami

Hal ini bukan hanya kami yang merasakan. Hampir semua orang di dunia merasakan hal yang sama. Banyak momen-momen penting di dunia harus ditunda, bahkan ditiadakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun