Mohon tunggu...
Mahir Martin
Mahir Martin Mohon Tunggu... Guru - Guru, Aktivis dan Pemerhati Pendidikan

Penulis: Satu Tahun Pembelajaran Daring, Dirayakan atau Disesali? (Penerbit Deepublish, 2021); Hikmah Pandemi Covid-19 Relevan Sepanjang Masa (Guepedia, 2021); Catatan dari Balik Gerbang Sekolah untuk Para Guru (Guepedia, 2022); Motto: Reflection Notes: Ambil hikmahnya...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Hari Pramuka, HUT Kalsel, dan Fenomena Gerakan

14 Agustus 2020   19:58 Diperbarui: 14 Agustus 2020   20:07 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kegiatan Gerakan Pramuka Indonesia(shutterstock.com) via kompas

Hari ini tanggal 14 Agustus 2020. Secara nasional hari ini diperingati sebagai Hari Pramuka. Bagi kami yang tinggal di Banjar, tanggal 14 Agustus ini jadi diperingati sebagai hari jadi provinsi kami.

Tahun ini, kedua peringatan hari penting tersebut harus dilaksanakan dengan berbeda. Pandemi masih menghantui kita semua. Tak ada perayaan dengan acara-acara meriah yang mengumpulkan banyak orang. Perayaan dilakukan secara sederhana dan hanya dengan mengundang segelintir masyarakat.

Hari Pramuka

Pada upacara peringatan Hari Pramuka yang dilaksanakan secara virtual, Rabu (12/8/2020), Presiden Jokowi dalam amanatnya berpesan kepada pramuka untuk berperan aktif dalam penanganan covid-19 dengan membentuk dua gerakan, gerakan kedisiplinan dan kepedulian.

Kedua gerakan itu disesuaikan dengan tema Hari Pramuka yang ke-59 tahun 2020 yaitu "Peran Gerakan Pramuka Ikut Membantu dalam Penanggulangan Bencana Covid-19 dan Bela Negara".

Sebenarnya gerakan kedisiplinan dan kepedulian bukan hal baru dalam pramuka. Kedua hal tersebut termaktub dengan jelas di dalam Dasa Dharma Pramuka. Para anggota pramuka seharusnya sudah mendarah daging dengan kedua nilai ini.

Amanat Presiden ini terasa tepat untuk bisa mengaktifkan kembali gerakan pramuka di negara kita. Saya melihat selama ini gerakan pramuka belum bisa merealisasikan visi, misi dan tujuan gerakannya dengan jelas, terutama bagi kami yang di daerah.

Program-program kepramukaan belum banyak menyentuh hal-hal yang penting di masyarakat. Banyak kegiatan yang masih bersifat seremonial dan insidental sehingga tidak mengarah kepada esensinya.

Gerakan pramuka kita harus banyak belajar dari gerakan kepanduan serupa di dunia. Gerakan kepanduan di dunia berani untuk berkontribusi dan berperan aktif untuk menangani isu-isu global yang hangat diperbincangkan. Semua kegiatan terarah dengan panduan tujuan jangka pendek, menengah dan jangka panjang yang jelas.

Di negara kita, pramuka memang bisa dijadikan sebagai alat yang ampuh untuk bergerak. Pramuka terintegrasi dengan kurikulum nasional dan menjadi ekstrakurikuler wajib bagi seluruh siswa. Hal ini menjadi modal yang harus benar-benar dimanfaatkan dengan baik oleh pemerintah.

Semangat pramuka adalah ingin menjadikan pemuda sebagai agen perubahan positif yang menginspirasi masyarakat untuk mengambil tindakan positif. Sejalan dengan semangat itu, rasanya sangat cocok gerakan pramuka dijadikan sebagai alat untuk pergerakan menanggulangi pandemi covid-19.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun