Mohon tunggu...
Mahir Martin
Mahir Martin Mohon Tunggu... Guru - Guru, Aktivis dan Pemerhati Pendidikan

Penulis: Satu Tahun Pembelajaran Daring, Dirayakan atau Disesali? (Penerbit Deepublish, 2021); Hikmah Pandemi Covid-19 Relevan Sepanjang Masa (Guepedia, 2021); Catatan dari Balik Gerbang Sekolah untuk Para Guru (Guepedia, 2022); Motto: Reflection Notes: Ambil hikmahnya...

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

"Kita di Zona Apa, Ya?"

8 Agustus 2020   05:59 Diperbarui: 9 Agustus 2020   04:01 544
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pandemi Covid-19. Arti Zona Merah, Oranye, Kuning, dan Hijau(KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo)

Perluasan zona tatap muka ini juga menekankan aspek baru pada prinsip pelaksanaanya. Pada SKB revisi ini, aspek tumbuh kembang dan psikososial siswa juga mendapatkan perhatian besar, selain aspek kesehatan dan keselamatan. Ini menjadi poin plus yang bisa diambil dari SKB revisi ini.

Kurikulum Darurat

Selain perluasan zona tatap muka, poin kedua adalah pembahasan mengenai kurikulum darurat untuk zona yang belum bisa bertatap muka. Ini juga menjadi salah satu bahasan penting pada konferensi pers ini. 

Jika persentase izin tatap muka peserta didik naik drastis, untuk pembahasan kurikulum justru sebaliknya. Jumlah kompetensi dasar (KD) pembelajaran diturunkan secara drastis.

KD yang  dipertahankan adalah yang esensial dan kompetensi yang merupakan prasyarat untuk kelanjutan pembelajaran. Keputusan inilah yang sebenarnya ditunggu-tunggu oleh para guru. Karena mengajar secara daring memang tidak mudah dan membutuhkan energi yang besar. 

Apalagi dengan keterbatasan waktu dan tatap muka, semakin sulit menkondisikannya. Keputusan menurunkan jumlah KD ini, pastinya akan menjadi angin segar untuk para guru. Tinggal kita tunggu saja bagaimana hasilnya, efisien atau tidak.

Kurikulum darurat juga mengingatkan kita akan pentingnya asesmen. Asesmen yang dilakukan secara berkala untuk mendiagnosis kondisi siswa. Asesmen diagnosis memang kurang dipakai sebelumnya. Yang lebih terkenal, asesmen formatif dan sumatif. 

Di masa pandemi ini, asesmen diagnosis dirasa penting untuk dilakukan. Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi capaian kompetensi siswa dan hasilnya menjadi dasar pemilihan strategi pembelajaran. Strategi pembelajaran yang relevan dengan kemampuan siswa akan menjadi kunci keberhasilan pembelajaran daring.

Pandemi yang Mulai Dilupakan

Respon cepat temanku yang saya singgung di awal mungkin bisa dijadikan acuan untuk memahami bagaimana kondisi masyarakat sekarang. 

Tidak terasa, hampir dua bulan berlalu semenjak SKB pertama dikeluarkan. Tak terasa, sudah satu bulan para guru dan siswa melaksanakan pembelajaran daring di tahun ajaran baru ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun