Mohon tunggu...
Mahir Martin
Mahir Martin Mohon Tunggu... Guru - Guru, Aktivis dan Pemerhati Pendidikan

Penulis: Satu Tahun Pembelajaran Daring, Dirayakan atau Disesali? (Penerbit Deepublish, 2021); Hikmah Pandemi Covid-19 Relevan Sepanjang Masa (Guepedia, 2021); Catatan dari Balik Gerbang Sekolah untuk Para Guru (Guepedia, 2022); Motto: Reflection Notes: Ambil hikmahnya...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

"Lupa" Merayakan Hari Anak Nasional

24 Juli 2020   10:31 Diperbarui: 24 Juli 2020   10:38 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi anak-anak(THINKSTOCKS/DRAGONIMAGES) via kompas.com

Bagi mereka yang memprioritaskan hidupnya seperti ini, mereka akan berpikir bahwa bekerja adalah untuk kesejahteraan anak juga. Toh hasil pekerjaan dan karir yang baik orang tua akan dinikmati anaknya juga.

Manajemen waktu

Jika kita perhatikan kedua konsiderasi ini, maka kita akan sampai kepada satu ujung yang sama. Ujungnya adalah manajemen waktu. Di saat kita mudah lupa akan sesuatu, maka manajemen waktu lah yang perlu kita lakukan. 

Dalam manajemen waktu yang perlu dilakukan adalah bagaimana kita bisa membagi waktu kita dengan memperhatikan prioritasnya, yakni kepentingan dan urgensinya. 

24 jam yang diberikan Tuhan kepada kita harus kita artikan sebagai 24 keping emas yang berharga.  Tinggal kita mengaturnya, berapa keping emas yang kita sisihkan untuk anak-anak kita. Dalam menyisihkannya, kita juga harus memperhatikan tingkat kepentingan dan urgensitas kegiatan yang akan kita lakukan dengan anak-anak kita.

Bagi anak, bermain adalah kegiatan utama. Tak ada anak yang tidak suka bermain, sudah menjadi kodratnya. Maka hal inilah yang seharusnya menjadi prioritas kita untuk menghabiskan waktu dengan anak. Bisa di pagi hari sebelum berangkat bekerja maupun di sore hari sepulang dari kerja. Sebisa mungkin kita sempatkan bermain dengan anak-anak.

Ketika bermain, kita harus mendengarkan mereka. Apapun yang mereka katakan, mereka pinta, keluhkan. Biarkan mereka berbicara, kita menjadi pendengar yang baik saja. Ada kalanya kita mengiyakan, ada kalanya kita mengomentari. Kita harus mampu berkomunikasi dengan menggunakan hati kita.

Selain bermain, belajar juga harus dijadikan prioritas. Ada waktunya kita mengajarkan anak-anak maupun menemani mereka belajar. Di saat belajar dari rumah menjadi pilihan, peran kita sebagai orang tua harus lebih signifikan lagi dalam pendidikan anak.

Orang tua yang pintar bisa menggabungkan keduanya, belajar sambil bermain, bermain sambil belajar. 

Di era digitalisasi seperti sekarang banyak sekali pilihan aplikasi yang bisa digunakan. Ditambah lagi pembelajaran sekolah yang dilakukan secara online membuat kolaborasi bermain dan belajar semakin dimudahkan.

Alhasil, lupa adalah hal yang manusiawi dan manajemen waktu bisa menjadi obat ampuhnya. Jika kita bisa mengatur waktu kita dengan baik, bukan kita yang diatur waktu, maka kita tidak akan melupakan lagi hari-hari penting di kehidupan kita, termasuk Hari Anak Nasional yang seharusnya kita rayakan kemarin. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun