Mohon tunggu...
Mahir Martin
Mahir Martin Mohon Tunggu... Guru - Guru, Aktivis dan Pemerhati Pendidikan

Penulis: Satu Tahun Pembelajaran Daring, Dirayakan atau Disesali? (Penerbit Deepublish, 2021); Hikmah Pandemi Covid-19 Relevan Sepanjang Masa (Guepedia, 2021); Catatan dari Balik Gerbang Sekolah untuk Para Guru (Guepedia, 2022); Motto: Reflection Notes: Ambil hikmahnya...

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Hagia Sophianya Turki dan Populismenya Erdogan

16 Juli 2020   20:50 Diperbarui: 16 Juli 2020   20:46 565
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hagia Sophia, Sumber: www.kompas.com

Saya tidak bisa membaca arah pikiran Erdogan. Entah apa yang dipikirkan ketika mengambil keputusan mengembalikan fungsi masjid Hagia Sophia. Apakah benar-benar murni untuk agama atau ada maksud lainnya? Tetapi dari langkah-langkah yang diambilnya terlihat jelas bahwa dia adalah seorang politisi ulung, seorang populis yang tidak pernah kita ketahui apa yang direncanakannya.

Alhasil, agama seharusnya jangan dipolitisir. Bagi saya yang awam tentang politik, bersikap seperti Gulen mungkin yang terbaik. Tidak berpolitik tetapi mencoba membangun perdamaian dunia. 

Dengan apa? Dengan pendidikan pastinya. Dengan pendidikan kita bisa membangun generasi yang lebih baik. Meminjam perkataan Ustadz Said Nursi, "Meninggalkan politik adalah bagian dari politik". Mungkin inilah politik terbaik yang bisa saya lakukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun