Mohon tunggu...
Mahfudotullah
Mahfudotullah Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa aktif di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, dengan studi Ilmu Pemerintahan

Melawan Keterbatasan, Melampaui Kemampuan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Patah Hati Terhebat

6 Juli 2020   16:59 Diperbarui: 6 Juli 2020   17:16 1103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari ini akanku ingat baik-baik, hari ini akan menjadi titik balik untuk diriku. Pun. Hari ini akan terasa sangat menyakitkan untuk diriku, hari ini semesta tlah mematahkan semuanya, memporak-porandakan situasi hati

Tangan yang dulu ku genggam erat-erat, tangan yang dulu selalu mendekap, tangan yang dulu pernah ku ajak merencanakan masa depan, kini ia begitu sakit untuk ditatap, kini ia begitu perih untuk dikenang, Hari ini ia tega mengkhianati, meruntuhkan dan meninggalkan semua yang telah kita berdua bangun selama ini

Hari ini, semuanya tampak jelas, orang yang dulu pernah kuajak berjuang bersama, orang yang dulu pernah ada dititik yang sama, orang yang dulu pernah  menjadi semangat dalam hal apapun, kini ia resmi dilamar seseorang yang mengalahkan dan menggeser posisiku, selama beberapa tahun kita bersama, namun pada ahirnya diriku dikalahkan ia yang datang secara tiba-tiba

Kini dijari manismu sudah melingkar cincin tanda pertunangan, aku disini hanya bisa melihat kebahagian yang terpancar dari wajahmu, sambil menahan lara, mengisak air mata, semua terasa perih namun doa  baikku akan tetap ku lambungkan, untukmu selamat menempuh kebahagiaan yang baru bersama dia, terimakasih telah meninggalkan manis sebagai kenangan, dan terimakasih atas luka yang belum mongering ini, semoga Tuhan melancarkan semuanya sampai Hari pernikahan nanti, jangan khawatir diriku akan datang menghadiri sebagai sosok yang turut memberikan doa restu

Aku terluka?
Iya, aku  hanya manusia biasa
Aku menangis?
Pasti, karena dengan begitu agak melegakan
Aku marah?
Tentu, bagaimana rasanya ditinggal dan setelah itu mendapat kabar tentang pernikahan

Hal yang paling menyakitkan adalah mencintai seseorang yang dulu pernah mengatakan ia sangat mencintaiku, tapi kenyataanya dia meninggalkan, selama ini aku hidup dalam kebohongan-kebohongannya , dan yang paling menyedihkan aku mempercayainya tanpa sedikitpun rasa curiga

Kini perlu banyak waktu untuk diriku menyembuhkan luka, butuh banyak ikhlas, kerelaan dan keyakinan, agar diriku sampai pada waktu luka sembuh dengan sendirinya
Sampai ahirnya semesta kembali ku percayai, bahwa setelahmu semesta masih menyediakan cinta yang baik untukku yang pernah begitu terluka


Kamu tercipta dalam ketidakmampuanku untuk memilikimu, juga aku diciptakan bukan untuk menyempurnakan ketidaksempurnaanmu

Berbahagialah kamu dengan ia yang kau pilih menjadi rumahmu, semoga ia jga bisa menjadi tempat berpulang yang baik, sebaik diriku.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun