Gadis kecil yang dirawatnya sejak balita, dijaganya agar tetap jelita. Disekolahkan sehingga sarjana, tiba-tiba kau datang meminangnya. Dengan berat hati, Sang Mertua melepaskannya. Itulah kenapa, saat kalian menikah, dialah orang yang selalu menyeka air matanya
Jika kambingmu yang kau Carikan rumput setiap hari diminta tetangga, apakah kamu rela memberikannya ?. Begitulah juga Sang Mertua, sewaktu anak gadisnya kau pinta, beliau memberikan dengan jumawa. Walaupun sesak terasa di dadanya.
Maka jika sudah menikah, baik-baiklah dengan mertua kita. Tirulah Nabi Musa! Beliau mengabdi tanpa pamrih kepada Nabi Syuaib mertuanya. Dua tahun Musa mengembala domba milik mertuanya, demi membalas kedermawanannya.
Musa diam saja saat mertuanya lupa, bahwa selama mengembalakan domba mertuanya, beliau tidak mendapatkan apa-apa. Nabi Syuaib baru ingat saat dombanya sudah berkembang biak. Ia berkata kepada menantunya, "Jika tahun ini domba+domba beranak betina, maka itu milikmu Musa!"
Benar saja, ternyata tahun itu adalah tahun keberuntungan Nabi Musa. Semua domba beranak betina. Nabi Syuaib geleng-geleng sambil mengelus dada. Dipanggil lagi Nabi Musa oleh mertuanya,
"Tahun berikutnya jika domba-domba lahir betina itu milikku, jika jantan kau ambil saja."
Apa yang terjadi, tahun kedua semua domba lahir jantan semua Sang menantu seperti kejatuhan durian. Begitulah mertua, jangankan domba, anak gadisnya ia berikan tanpa jaminan, saat kau pinta. Asal kau pandai mengambil hatinya, apa yang tak kan bisa.
Tapi sayang, banyak menantu sekarang yang kurang ajar. Baik sama mertua kalau hari raya saja. Kedermawanannya yang ikhlas hanya dibalas dengan sehelai sarung atlas. Makan di rumah mertua, selesai makan piring hanya ditaruh di meja. Ibu mertualah yang mengalah mencucinya. Bahkan ada juga yang suka mencuri rokok mertuanya.
Harusnya kalau mertua capek dan penat, dipijitin sambil guyonan. Jangan malah disuruh menggendong cucu sampai punggung kram. Jika mertua sakit-sakitan, jangan perlakukan seperti orang lain. Dia adalah orang tuamu juga, darah daging istri dan anakmu, juga mengalir darinya.
Mertua akan merasa tersiksa, jika kau tak mampu menjaga anaknya. Jika istrimu menangis karenamu, maka ia berita paling duka bagi mertua. Maka jika kau bahagia, segera kabari mertua, tapi jika sedang dirundung derita, tutup rapat jangan sampai beliau mendengarnya.
Mertua tak mengharapkan transferanmu setiap bulan, Karena ia khawatir akan merepotkanmu. Ia hanya ingin mendengar anaknya baik-baik saja. Untuk itu jangan segan untuk menelponnya.
#Dirangkum dari tuips twitter @NUGarisLucuÂ
