Mohon tunggu...
Mahestha Rastha A
Mahestha Rastha A Mohon Tunggu... Guru - Penulis

Membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Agar Tidak Selingkuh dari Ide Awal Ketika Menulis

23 Maret 2021   19:23 Diperbarui: 26 Maret 2021   18:30 656
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi ide dalam menulis. (sumber: pixabay.com/fancycrave1)

I think banyak penulis yang suka mempermasalahkan hal ini. Ada banyak penulis yang suka bertanya ke saya,

"Kak, ketika lagi di tengah-tengah menulis, tiba-tiba muncul ide yang lebih bagus dari outline yang sudah dibuat. Apa yang harus dilakukan?"

Nah, permasalahan ini mungkin terdengar sepele. Tapi, sebenarnya ini adalah masalah yang akhirnya menghambat terselesaikannya naskah kita. Kenapa? 

Nanti akan saya jelaskan lebih rinci. Mungkin sebelum kamu baca tulisan ini, alangkah baiknya kalau kamu membaca tulisan saya tentang trik menemukan ide ketika menulis. KLIK DI SINI.

Semoga setelah membaca tulisan tersebut, kamu mendapatkan wadah lain sebagai tempat kamu mencari ide ketika menulis. Karena sejujurnya, kadang penulis tuh suka bingung bagaimana cara mendapatkan ide. 

Padahal, media atau wadahnya banyak sekali. Hanya tinggal dimanfaatkan saja dengan baik. So, kalau sudah mendapatkan ide, lalu buat outline-nya, kemudian kembangkan menjadi tulisan. 

Barulah di tengah perjalanan menulis, masalah yang ada pada judul artikel ini, akan segera kamu alami.

Nah, kalau mencari ide, ini kan tahap-tahap awal dalam menulis. Tapi kalau mempertahankan ide yang sudah dibuat di dalam outline dan menjamin diri kita untuk tidak tergiur dengan ide yang tiba-tiba muncul, ini yang sulit! 

Hal yang menjadi pertanyaan adalah apakah kita harus mempertahankan ide yang ada atau egois dengan memasukkan ide baru tersebut ke dalam outline? Saya tidak ingin memberikan solusi, tapi saya akan memberikan pilihan ke kamu sebagai yang punya naskah. Silakan disimak!

PERTAMA, PERTAHANKAN IDE YANG ADA

Kenapa harus mempertahankan ide yang sudah ada? Saya yakin, membuat outline itu sulit. Tidak mudah. Apalagi novel yang outline-nya perlu perincian yang lebih mendalam. Sehingga, ketika ada ide baru muncul dan dimasukkan ke dalam outline, akhirnya ini menuntut kita untuk merombak ulang outline-nya walau tidak 100%.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun