Sang penulis memperkenalkan Carrie sebagai "katak di antara angsa-angsa." Paham kan maksudnya? Carrie ditempatkan pada kondisi tidak sempurna ketika tokoh lainnya sempurna.
Adegan awal novel ini bercerita tentang siswi SMA yang sedang mandi setelah pelajaran olahraga. Uniknya, Carrie tidak seperti yang lainnya. Dia buruk rupa, gemuk, jerawatan, dan sebagai objek utama perundungan.
Nah, kondisi ini yang bisa bikin pembaca jadi bersimpati terhadap cerita yang kamu buat. Atau kondisi lain seperti kesepian, keluarga broken home, atau hal apapun yang membuat tokoh menderita secara fisik, spiritual, mental, ataupun yang lainnya. Kenapa harus bersimpati? Ini adalah salah satu cara agar pembaca bisa masuk ke dalam cerita.
Ketujuh, buat pembaca jadi berempati
Empati adalah emosi yang lebih kuat daripada simpati. Misalnya, sepasang suami istri yang sedang menunggu masa kelahiran anak pertamanya.Â
Ketika waktunya tiba, sang istri melahirkan sekuat tenaga dan suaminya ada di samping istrinya menguatkan. Nah inilah yang disebut dengan empati. Si tokoh tidak hanya bersimpati kepada istrinya yang sedang menahan rasa sakit. Tapi dia juga sebagai suaminya berempati, menderita rasa sakit yang sama.
Bagaimana penulis fiksi bisa membuat pembaca berempati? Coba buat sebuah sugesti dan gunakan hal-hal yang bisa memicu emosi. Pada intinya buat sesuatu yang membuat pembaca jadi masuk dalam kondisi si tokoh.
Kedelapan, munculkan kelemahan tokoh
Kalian pernah tidak, menonton sebuah film yang tokohnya super cantik, tapi di belakang teman-temannya dia disiksa oleh ayahnya?Â
Atau kisah tentang pemuda yang tampan dan diidamkan siswi satu sekolahnya, padahal dia adalah seorang anak yang masih mengidap trauma masa lalunya.Â
Hal ini membuat pembaca atau penonton jadi iba atau kesal. Karena di balik kesempurnaannya, ada kelemahannya yang tidak bisa pembaca terima.
Kesembilan, buat teka-teki
Teka-teki. Ini memang trik paling mudah untuk membuat pembaca penasaran dengan isi ceritanya. Siapa pelakunya. Apa yang terjadi sebenarnya. Kenapa si tokoh yang seorang Ustaz itu bisa melakukan hal yang dilarang agama. Kenapa si tokoh yang seorang ibu itu bisa-bisanya membuang anaknya ke sungai.
Semua pertanyaan kenapa, kenapa, dan kenapa... itu bisa kamu buat teka-teki yang jawabannya bisa kamu sampaikan di akhir. Berhasil tidaknya teka-teki ini adalah tergantung dari respons pembaca.Â