Kedua, buat tokoh menyimpang dari pendiriannya
Jika tokohmu seseorang yang alim, kalau ada kondisi di mana dia menjadi orang yang munafik, mungkin akan menarik.Â
Jika tokohmu awalnya introvert, mungkin bisa dibuat dia jadi kepo terhadap sesuatu, kemudian ditelusuri sampai dalam, dan sebagainya.Â
Atau sosok yang sudah ambil keputusan A, tapi karena kondisi yang mendesak akhirnya iya mengambil keputusan berat. Misalnya:
Seorang pria berjubah hitam memberikan sebuah tongkat kepada Ilyas. Ternyata, tongkat tersebut punya kekuatan luar biasa. Itu adalah tongkat yang bisa menolongnya dalam keadaan seperti apapun. Namun taruhannya adalah orang yang disayangi oleh Ilyas.Â
Awalnya, Ilyas tidak mau menggunakan tongkat tersebut. Namun karena suatu kejadian yang menimpanya (kalau bisa kejadian pertama kecil dulu. Baru nanti menuju akhir kejadiannya makin rumit), akhirnya Ilyas menggunakan tongkat tersebut.
Alhasil, sahabat Ilyas tiba-tiba jatuh sakit. Ia menyesal dan gemetar. Tapi, semenjak banyak kejadian aneh yang membuatnya terpaksa menggunakan tongkat tersebut, akhirnya dia merasa tergiur dengan kemampuan tongkatnya dan lupa dengan orang-orang yang disayanginya. Hingga akhirnya ....
Ketiga, munculkan kejutan dalam cerita
Jika kamu ingin memunculkan kejutan dalam sebuah cerita, cobalah ikuti beberapa tips di bawah ini:
Pertama, gimmick
Gimmick adalah kejutan yang lahir dari pengembangan konflik utama. Sifatnya melahirkan informasi baru yang disampaikan lewat tokohnya. Sehingga, ini akan membuat si pembaca jadi kepo dengan alur selanjutnya akan seperti apa.
Misalnya pada novel atau film Harry Potter. Gimmick dimunculkan ketika novel part 1. Kalian masih ingat dong ketika Harry tiba-tiba menerima surat dari Hogwarts?Â
Kemudian, tiba-tiba Hagrid datang ke rumah dan membawa Harry ke dunia sihir. Bahkan ketika perjalanan menuju Hogwarts pun, di kereta Harry bertemu dengan Ron dan Hermione. Begitu terus! Informasi baru terus datang sehingga membuat cerita jadi lebih seru untuk dibaca.
Kedua, twist
Twist adalah kejutan tak terduga. Kita menggiring pembaca berpikir ke arah lain. Kita membuat pembaca menerka-nerka dengan adegan apa selanjutnya.Â