Saat masa sekolah dasar, satu-satunya buku yang saya pegang hanya buku pelajaran. Saya tak mengenal ada buku-buku lain selain itu. Sehingga di kepala saya terbentuk sebuah ide bahwa buku adalah hal yang tidak menyenangkan.
Saya yakin tidak sendirian. Banyak anak-anak di daerah mengalami hal yang sama. Menemukan pemandangan orang dewasa membaca buku adalah sebuah mukjizat. Seperti melihat kuda bisa berdansa. Dan ini adalah masalah yang harus diselesaikan jika ingin mutu SDM Indonesia jadi lebih baik.
***
Tapi, sebenarnya apa pentingnya sih membaca buku? Dan kenapa pula anak-anak harus dibiasakan dengan kegiatan membosankan itu?
Kalau buku adalah gudang ilmu, maka orang yang tak pernah berkunjung ke gudang ilmu adalah orang yang kurang ilmu, iya kan? Dan orang-orang yang kurang ilmu ini, mereka adalah generasi bangsa. Penerus kaum-kaum tua sekarang.
Coba bayangkan jika budaya literasi tidak begitu baik di Indonesia. Apa yang terjadi?
Wah tak perlu jauh membayangkan. Kita bisa melihat bagaimana netizen Indonesia saat ini. Cukup buka sosial media, dan lihat berapa ratus juta orang yang mudah diprovokasi oleh hoax. Orang-orang yang masih percaya dengan "ketik Aman di kolom komentar jika tak ingin anakmu tertular LGBT."
Netizen Indonesia, adalah cerminan bangsa ini. Jika kita ingin Indonesia lebih maju, lebih baik, hal mudah yang bisa dilakukan oleh semua masyarakat Indonesia adalah memperkenalkan budaya membaca kepada anak sejak usia dini.
Jika kita bisa membeli motor, gadget canggih, seharusnya buku juga bisa dibeli. Atau kalau mau yang gratis, ajarkan mereka untuk ke perpustakaan. Beri contoh, ajak, kemudian biasakan. Jika minat baca Indonesia membaik, artinya kita berhasil membawa bangsa ini menjadi lebih baik.
