Mohon tunggu...
Mahesa Agni
Mahesa Agni Mohon Tunggu... Ahli Gizi - instruktur senam penguin

saya mahasiswa universitas pelita bangsa yang sekaligus menjadi instruktur senam sebagai mata pencaharian saya sehari hari.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perkembangan Metode Just In Time hingga saat ini

1 November 2022   22:40 Diperbarui: 1 November 2022   22:56 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

A. Pengertian

Just In Time adalah konsep di mana bahan baku diimpor dari pemasok atau pemasok pada saat yang tepat dibutuhkan oleh proses produksi, sangat mengurangi atau bahkan menghilangkan biaya persediaan, penyimpanan, dan biaya penyimpanan. Sebuah perusahaan Jepang menciptakan ide Just In Time (JIT) sebagai sistem manajemen fabrikasi mutakhir. JIT diciptakan dan ditingkatkan oleh Taiichi Ohno di pabrik Toyota Manufacturing pada awal 1970-an. Gagasan JIT didasarkan pada gagasan untuk hanya menciptakan hal-hal yang diminta konsumen (apa) yang dibutuhkan (berapa banyak) dan kapan mereka membutuhkannya (kapan).

B. Pembahasan

Tiga kategori persediaan yang dipelihara oleh organisasi manufaktur adalah bahan mentah, barang dalam proses, dan barang jadi. Stok ini dimaksudkan untuk berfungsi sebagai bantalan sehingga operasi bisnis dapat berlanjut meskipun pemasok terlambat dari jadwal pengiriman atau ketika departemen sementara tidak dapat berfungsi karena satu dan lain alasan. Stok ini dimaksudkan untuk berfungsi sebagai bantalan sehingga operasi bisnis dapat berlanjut meskipun pemasok terlambat dari jadwal pengiriman atau ketika departemen sementara tidak dapat berfungsi karena satu dan lain alasan.

Namun, jelas menghabiskan banyak uang untuk menyimpan barang-barang ini. Sistem Just In Time merupakan upaya untuk meminimalkan atau menghilangkan persediaan. Perusahaan yang menerapkan sistem Just In Time ke dalam proses produksi mereka harus mendesain ulang fasilitas manufaktur mereka karena peristiwa sistem tradisional yang memulai proses produksi lebih mungkin mengakibatkan kerugian dari produksi berlebih daripada peristiwa yang memulai proses berdasarkan permintaan aktual.

Alhasil, konsep produksi "Just In Time"—yang berproduksi saat ada permintaan—diciptakan. Sebuah proses produksi hanya akan dimulai jika proses selanjutnya menyuruhnya. Akibatnya, limbah dapat dikurangi secara signifikan, terutama dalam hal biaya produksi dan kualitas yang lebih baik. Kedua faktor ini meningkatkan kerjasama di dalam bisnis. Melalui pengurangan biaya, peningkatan kualitas, dan peningkatan kinerja pengiriman, tujuan utama Just In Time adalah untuk meningkatkan laba perusahaan dan posisi kompetitif.

C. kesimpulan

Sebagai akibat dari pengeluaran yang tinggi, pendapatan yang berkurang, dan persaingan yang meningkat, bisnis mencari cara untuk merampingkan operasi mereka dan mengumpulkan data yang lebih tepat untuk digunakan dalam pengambilan keputusan. Akibatnya, muncul gagasan Just In Time (JIT) yang hanya menghasilkan ketika ada kebutuhan. Akibatnya, limbah dapat dikurangi secara signifikan, terutama dalam hal kualitas yang lebih tinggi dan biaya produksi yang lebih murah. Melalui upaya untuk mengelola biaya, meningkatkan kualitas, dan meningkatkan kinerja pengiriman, tujuan utama JIT adalah untuk meningkatkan laba perusahaan dan posisi kompetitif.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun