Mohon tunggu...
Mahesa AlifAlMuntadzor
Mahesa AlifAlMuntadzor Mohon Tunggu... Lainnya - ...

...

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Rantai Hati

24 Februari 2021   07:40 Diperbarui: 25 Februari 2021   13:44 1043
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

"Tunggu dulu Pak, saya masih belum menjelaskan apapun". Ujar gadis berkacamata itu. 

"Ya? Kalau begitu coba jelaskan terlebih dahulu kenapa kamu masih memakai baju tidurmu itu di sekolahan". Ujar si pria tinggi. 

"Itu tidak penting, partner". Balas si gadis menatap pria tinggi itu dengan berani. 

Si pria tinggi terlihat sedikit tersinggung dan mulai mengambil kacamata yang di pakai gadis itu lalu memperlihatkan dengan jelas kepadanya Nickname di seragam kepolisiannya yang bertuliskan Neur Sanjaya.

"Baca ini dengan jelas, gadis kecil". Ucap pria tinggi itu dengan nada yang mengejek karena tinggi badan mereka yang sangat jauh.

"Sebelum itu berikan kacamata itu terlebih dahulu. Saya tidak bisa membacanya dengan jelas". Si gadis menjinjit-jinjitkan kakinya untuk mengambil kacamata itu yang di angkat tinggi-tinggi oleh Neur. Sedangkan Mando sedang sibuk mencari-cari sesuatu di dalam dompet miliknya itu. 

"Kacamata ini tidak dapat mampu membantu kamu untuk melihat dengan baik. Bahkan tidak dapat mampu membantu kamu untuk mencarikan pakaian yang pantas untuk di pakai". Ujar Neur yang lalu memberikan kembali kacamata si gadis itu. 

"Ya, maaf Part-- Pak Neur". Si gadis mulai memakai kembali kacamatanya. "Aku akan menjelaskannya".

"Nanti saja penjelasannya". Ucap Mando yang tiba-tiba memberikan sebuah kertas kepada gadis itu yang bertuliskan sebuah nomor. "Nanti kamu bisa jelaskan semuanya di saat waktu pulang sekolah. Telepon nomor ini". Mando mulai menyentuh kepalanya yang terasa sedikit pusing. 

"S-Siap Pak!". Jawab gadis itu sembari memberi hormat. 

"Dan yang paling penting penjelasan tentang baju tidur yang kamu pakai itu". Pak Neur menambahkan, tetapi si gadis menghiraukannya karena sedang sibuk merapikan pakaian tidurnya yang kotor. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun