Mohon tunggu...
Mahesa AlifAlMuntadzor
Mahesa AlifAlMuntadzor Mohon Tunggu... Lainnya - ...

...

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Rantai Hati

24 Februari 2021   07:40 Diperbarui: 25 Februari 2021   13:44 1043
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Pada saat itu, mereka berdua sudah cukup lama bertatapan dengan saling mencurigai satu sama lain. 

"Aku tidak percaya Kakak akan melakukan hal ini kepadaku--

"Tentu saja aku tidak melakukan hal apapun kepadamu, Lian. Aku….". Setelah itu Kakak mulai memalingkan wajahnya. "....benar-benar tidak ingin melakukan hal itu kepadamu". Setelah itu ia mulai memperlihatkan ekspresi wajah yang terlihat sedikit sedih. "Hanya kamu satu-satunya keluarga dekat yang aku miliki, Lian. Setelah mereka semua pergi dan sudah tidak peduli lagi dengan kita". Ucapnya. 

Setelah mendengar itu, Lian pun mulai ikut memperlihatkan ekspresi wajah sedih tetapi yang juga kesal. "Kalau begitu Kakak tidak perlu untuk mencari laptop itu… ". Setelah itu Lian pun mulai berbalik arah dan segera untuk berjalan keluar ruangan. 

"Aku akan tetap mencarinya, Lian". Ujar Kakak di belakangnya yang seketika itu Lian mulai berhenti dan menengok ke belakang. 

"Tidak dengan bantuanmu maupun para kepolisian". Lanjutnya yang lalu mulai berdiri. 

"Bagaimana caranya? Apakah Kakak akan mencarinya sendiri?". Lian bertanya dengan keheranan. 

"Osis. Aku akan melibatkan seluruh anggota Osis untuk memeriksa seluruh lingkungan sekolah dan juga seluruh murid-murid di sekolah".

"Bukankah itu sama saja akan membuat kekhawatiran di seluruh lingkungan sekolah?".

"Ini akan lebih baik daripada harus melibatkan seluruh anggota kepolisian". Kakak pun mulai mengambil jaket Lian di belakangnya di dekat jendela yang lalu mulai berjalan ke arah luar ruangan dan mendekati Lian. "Setelah selesai menemukannya, aku berjanji tidak akan menyerahkanmu kepada polisi, Lian". Setelah itu pun mulai berjalan keluar ruangan sembari membawa jaket itu di tangannya. 

Pada saat itu Lian sedang terdiam sembari mulai merasa sedikit gelisah. Tentu saja dia tidak akan menemukannya di sekolah. Tapi, soal ketua osis yang sekarang ini…. Aku khawatir kalau dia akan mencurigainya… 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun