Mohon tunggu...
Mahesa AlifAlMuntadzor
Mahesa AlifAlMuntadzor Mohon Tunggu... Lainnya - ...

...

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Rantai Hati

24 Februari 2021   07:40 Diperbarui: 25 Februari 2021   13:44 1043
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

"T-Tidak, Aku hanya… ". Lian kembali mulai merasa gelisah. 

"Lepaskan jaket itu, Lian. Kamu sudah menjadi seorang guru sekarang, tidak pantas bagi seorang guru untuk mengenakan jaket tebal seperti itu hadapan murid-muridnya". Ujar Kakak dengan tegas. 

Lian pun mulai melepaskan jaketnya dengan perlahan dan setelah itu mulai menaruhnya dia atas pangkuan pahanya. Dan tiba-tiba Kakak pun mulai mengambil jaket tebalnya itu dengan perlahan yang lalu menaruhnya di belakangnya di dekat jendela ruangan. "Mengganggu…..".

Sedangkan Lian mulai memeluk dirinya sendiri dengan seragam lengan pendeknya dengan menggigil-gigil. 

"Kenapa kamu harus melakukan hal itu, Lian?". Ujar Kakak yang kali ini tatapannya menjadi getir. 

"Kakak tahu aku memang selalu seperti--

"Kemarin. Yang telah kamu lakukan kemarin, aku tahu itu kamu".

Ah… sudah ku duga. Pasti soal itu. Pikirnya yang lalu tanpa sadar juga ia mulai merasa sedikit gelisah. 

"Aku sudah bilang kepadamu, Lian. Dia tidak akan mungkin melakukan hal itu kepada Sandi, suaminya sendiri. Bagaimana pun perlakuannya, dia selalu--

"Dan sudah aku bilang padamu, Kakak…". Pada saat itu Lian mulai mengarahkan tatapan tajamnya kepada kakaknya. "Akulah yang menyaksikannya sendiri, bagaimana cara wanita itu melakukan hal yang keji kepadanya". Ucapnya dengan kemarahannya. 

Meskipun Lian tidak begitu menyukai sikap Sandi, kakak saudaranya yang satu lagi, Lian masih menyimpan perasaan simpati kepadanya. Terlebih lagi saat dia menyaksikan sendiri bagaimana istrinya itu memasukan sebuah pil obat ke dalam gelas minuman suaminya yang sehingga suaminya mulai pingsan dan teracuni setelah di minumnya. Dan itu pula terjadi tepat di hadapannya yang pada saat itu sedang terduduk di sebelahnya di dalam sebuah restoran. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun