Mohon tunggu...
Mahesa AlifAlMuntadzor
Mahesa AlifAlMuntadzor Mohon Tunggu... Lainnya - ...

...

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Rantai Hati

24 Februari 2021   07:40 Diperbarui: 25 Februari 2021   13:44 1043
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

"Sina, a-aku…..benar-benar minta--

"Diamlah…. Akulah seharusnya….". Suaranya yang masih terdengar sedikit tersedu-sedu dan juga air matanya yang masih terus menetes. Dan Mesa pun mulai memegang kedua pundak Sina untuk di angkatnya tetapi Sina langsung menghindarinya. "Aku bisa sendri". Dengan wajah yang sembari ditutupi itu Sina pun mulai membangkitkan tubuhnya dan duduk terdiam menundukkan kepalanya dengan kacamata yang sudah terjatuh di atas pangkuan pahanya. 

"Aku benar-benar minta maaf, Sina. Kalau saja--

"Sudah ku bilang--

"--aku tidak menggenggam tanganmu--

"Kalau saja aku tidak berniat untuk memukulmu kamu tidak akan terjatuh ke dalam semak-semak itu. Sudah cukup". Balas Sina yang pada saat itu masih mengusap-usap air matanya.

Lalu Mesa pun mulai menundukkan kepalanya dengan tatapan yang mulai getir. Ia benar-benar sedang merasa sangat bersalah atas dirinya sendiri. 

"Mesa, aku benar-benar tidak mengerti dengan dirimu itu". Ujar Sina. "Kamu adalah orang jahat. Dan juga tetaplah seterusnya kamu seperti itu". Kali ini Sina mengatakannya dengan suara yang terdengar sedikit tidak kasar. Tidak seperti sebelumnya. "Tapi apa-apaan yang sebelumnya tadi, tindakan yang ingin coba kamu lakukan sebelumnya benar-benar sudah menyimpang dari sifat aslimu itu". Lanjutnya. 

Mesa pun mengangkat wajahnya dan mulai memandangi Sina yang pada saat itu sedang terdiam menundukkan kepalanya. "Meskipun begitu, aku masih tetaplah orang jahat, Sina. Bagaimana pun tindakanku yang dulu maupun sekarang aku adalah aku. Dan jahat tetaplah jahat". Balasnya yang lalu menyentuh kepala Sina dan mulai sedikit mengacak-acak rambutnya. "Tindakanku sebagai orang jahat. Anggap sajalah seperti itu". Mesa mulai mengeluarkan senyum getirnya. 

Pada saat itu Sina pun dengan perlahan mulai tertawa sedikit histeris dan yang setelah itu berhenti. Lalu dia pun mulai menurunkan lengannya yang menutupi wajahnya itu ke bawah dan mulai menatap wajah Mesa di samping kirinya yang pada saat itu sedang mengelus kepalanya. "Kamu benar-benar orang jahat. Aku benar-benar membencimu".  

Mesa pada saat itu hanya terdiam sembari menatap wajah Sina yang pada saat itu terlihat sangat sedih, pipi di atas dekat kedua matanya terlihat sedikit memerah dan juga hidungnya. "Sina". Ucapnya sembari menatapnya. "Kamu sedang mempunyai masalah, aku tahu itu. Katakanlah". Ujarnya dengan lembut dan khawatir. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun