Mohon tunggu...
Mahesa AlifAlMuntadzor
Mahesa AlifAlMuntadzor Mohon Tunggu... Lainnya - ...

...

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Rantai Hati

24 Februari 2021   07:40 Diperbarui: 25 Februari 2021   13:44 1043
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

"Apa dia masih tertidur?".

"Bukan, Pak. Bukan seperti itu. Sebenarnya dia tidak masuk bukan karena hal itu". Jawab Sina terlihat gugup. 

"Alasan baik untuk dia tidak masuk hari ini hanya itu". Sebenarnya Gid sudah menganggap Ben itu orang yang baik-baik saja. 

"Kalau soal itu…… Sebenarnya alasan itu lebih baik lagi dari--Ah. Sebenarnya tidak juga. Tunggu, aku tidak yakin dengan itu". Ujar Sina sembari berpikir. 

"Alasan yang lebih baik? Bisa kamu ceritakan?". Gid pada saat itu merasa sedikit senang mendengarnya.

"Aku…. Aku telah--Maksudnya, dia pada saat itu. Pada saat aku tertidur, dia sudah melindung--Maksudnya menjaga ku di sana". Jawab Sina terlihat gelisah dengan wajahnya yang terlihat mulai memerah. 

Mendengar balasan itu Gid terdiam sejenak dan lalu mulai mengeluarkan senyumannya. "Hmm… Apa benar seperti itu?". Ujarnya yang lalu menatap ke arah atas dan mulai memainkan jenggotnya. 

"Ya, begitulah. Kalau begitu saya izin pergi dulu ya, Pak".

"Sina". Ujar Gid sembari menyentuh pundak Sina. "Kamu benar-benar beruntung".

"Beruntung?". Gadis itu heran. 

"Ya, benar. Kamu beruntung sudah memiliki teman sepertinya. Dia itu orang yang baik, Jadi lebih akrablah dengannya".

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun