Mohon tunggu...
Mahesa AlifAlMuntadzor
Mahesa AlifAlMuntadzor Mohon Tunggu... Lainnya - ...

...

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Rantai Hati

24 Februari 2021   07:40 Diperbarui: 25 Februari 2021   13:44 1043
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Tetapi Kira, istrinya, hanya terdiam dan melanjutkan kenyamanannya itu di atas tubuh Mando. 

Setelah itu Mando pun mulai memindahkan istrinya dengan perlahan di atas kasur. Dan saat ingin menyelimutinya dengan sebuah selimut, ia mulai menyadari ada sesuatu yang ganjil dengan istrinya. Pada saat itu ia memperhatikan pakaian yang di pakai istrinya itu berupa sebuah pakaian formal yang biasanya dia pakai untuk berpergian dan juga tas selendang kecil yang masih di pakainya.

Hm? Habis darimana dia? Pikir Mando yang mulai mencurigai akan sesuatu. Lalu Mando pun mulai menyelimuti istrinya itu dan bangkit dari tempat tidurnya sembari memperhatikan jam dinding di kamarnya. 

Setelah itu ia mulai terkejut di lihatnya jam itu yang sudah menunjukkan waktu pukul sembilan lebih beberapa menit. Lalu dengan cepat ia pun berjalan keluar kamarnya sembari mengeluarkan handphone dari saku celananya. Dan setelah di lihatnya handphone itu terdapat banyak sekali panggilan tidak terjawab dari Pak Neur. Lalu Mando pun mulai mencoba untuk menyambungkannya kembali panggilan itu. 

Setelah cukup lama ia menunggu, akhirnya tersambung juga panggilannya. "Pak Mando? Mengapa sebelumnya bapak tidak mengangkat panggilannya?". Ujar suara Pak Neur dari dalam handphone-nya. 

"Ah…..maaf tadi saya ketiduran. Lalu, bagaimana dengan investigasinya?". Tanya Mando dengan sedikit gelisah. 

"Benar-benar masalah. Selain kami tidak di izinkan masuk oleh si gadis dari pemilik rumah kepala sekolah itu. Di sisi lain itu juga ada Pak Rudi yang sebelumnya sudah tiba di sini". 

"Rudi? Ada urusan apa dia di sana?". Ucap Mando yang heran dan juga sedikit kesal setelah mendengar nama itu.

"Entahlah, Pak. Pria itu tidak ingin menjelaskannya sama sekali kepada saya".

"Lalu saat ini anda sedang apa?".

"Menunggu. Kami sedang menunggu terlebih dahulu agar gadis itu untuk tetap tenang. Pak Rudi yang memberi perintah kali ini".

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun