Mohon tunggu...
Mahesa AlifAlMuntadzor
Mahesa AlifAlMuntadzor Mohon Tunggu... Lainnya - ...

...

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Rantai Hati

24 Februari 2021   07:40 Diperbarui: 25 Februari 2021   13:44 1043
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Ah…. Begitu. Lalu Sina pun memalingkan wajahnya dari Ben . "Tidak. Tidak ada. Hanya sebuah pertanyaan". Sina mulai menundukkan kepalanya sembari membenarkan kacamatanya dengan memperlihatkan tatapan yang getir. 

"Benar-benar aneh. Sebelumnya Mira dan sekarang kamu". Ujar Ben yang pada saat itu mulai memandang ke arah atas langit-langit. 

"Aneh? Bukankah kamu sudah biasa melihatku yang bertingkah…...Aneh". Balas Sina yang masih memperlihatkan tatapan getirnya. 

"Ya, tapi kali ini berbeda. Aneh di atas aneh. Dan aneh yang tidak seperti biasanya. Dan tentu saja aku akan khawatir kalau kamu benar-benar berada dalam masalah yang tidak seperti biasanya". Balas Ben. 

Lalu Sina pun mulai mengangkat wajahnya dan menatap kembali wajah Ben. "Khawatir?". 

"Ya". Balas Ben yang lalu menatap ke arah depan. "Hm? Tidak ada siapapun di dalamnya". Lanjut Ben setelah melihat ke arah jendela ruangan yang berada di hadapannya. 

Sina pun mengikutinya menatap ke arah jendela ruangan itu dan mulai mendekatinya. "Ya. Tidak ada siapapun". Ujar Sina sembari menatap ke arah kaca jendela ruangan itu. 

Lalu Ben pun mulai masuk ke dalam ruangan itu yang di atas pintunya terdapat sebuah bongkahan papan kayu yang tertulis, Ruang Sastra. Dan sedangkan Sina pada saat itu masih berdiri di luar ruangan sembari menatap ke arah kaca jendela di hadapannya. 

Saat itu Sina sedang menatapi kaca jendela ruangan itu yang terlihat sedikit sebuah refleksi wajahnya sendiri yang memperlihatkan senyuman kecilnya dengan kedua pipinya yang memerah. 

***

"Taruh saja dokumen-dokumen itu disini". Mando menyuruh Pak Neur untuk menaruh semua tumpukan map-map yang di bawanya itu di dalam bawah sebuah meja di dalam garasi yang mereka masuki itu. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun