Mohon tunggu...
Mahesa AlifAlMuntadzor
Mahesa AlifAlMuntadzor Mohon Tunggu... Lainnya - ...

...

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Rantai Hati

24 Februari 2021   07:40 Diperbarui: 25 Februari 2021   13:44 1043
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

"Ah.. Tidak. Aku hanya sedang tidak beruntung saja". Balas Ben dengan suara letihnya. 

"Oh. Dan kamu anggap itu hal yang biasa saja?". Perempuan itu mendekatinya sembari merapikan seragam Ben yang terlihat kusut berantakan. 

"H-Hey... Biar aku saja". Ben mulai merapikan seragamnya yang kusut berantakan itu dengan wajahnya yang sedikit merona.

Perempuan itu tiba-tiba mulai mengambil tas dari pundaknya dan membuka resleting tasnya sembari mencari-cari sesuatu di dalam tas itu. "Tunggu sebentar". Ujarnya. 

Tidak lama kemudian perempuan itu mengeluarkan sebuah kotak tisu dan mengambil satu-dua lembaran. 

"Aku bukan anakmu, Mira". Ujar Ben menatap perempuan di hadapannya itu yang tampak terlihat seperti ibu-ibu yang sedang mengasuh anaknya. 

"Ya, memang". Balasnya sembari terus mengambil lembaran tisu itu. "Tapi dari sudut pandang umur kita yang sama, apakah kita berdua terlihat seperti sepasang suami istri?". Mira menyeringai. "Ambil ini". Lalu memberikan lembaran tisu itu kepada Ben. 

"M-Mungkin….". Ben hanya bisa menjawabnya dengan suara yang kecil sehingga Mira tidak bisa mendengar apapun darinya. Ya, Kali ini aku benar-benar sedang beruntung! Ben berkata semangat di dalam benaknya. 

"Apa Emergency yang biasanya Sina berikan benar-benar membuat kamu harus terburu-buru seperti ini?". Ujar Mira sembari memasukan kotak tisu itu kembali ke dalam tasnya. 

"Bukan itu". Ben mengusap wajahnya dengan tisu yang Mira berikan. "Aku hanya ingin tahu apakah aku cukup beruntung untuk mendapatkan keberkahan di pagi hari saat berlari dengan menggigit roti di mulut. Dan sepertinya aku tidak beruntung".  

"Tidak beruntung? Bukankah tadi kamu hampir saja berpapasan dengan gerbang pintu dunia fantasi?". Balas Mira terkekeh-kekeh sembari memperhatikan truk yang lewat tadi. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun