Mohon tunggu...
Mahesa AlifAlMuntadzor
Mahesa AlifAlMuntadzor Mohon Tunggu... Lainnya - ...

...

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Rantai Hati

24 Februari 2021   07:40 Diperbarui: 25 Februari 2021   13:44 1043
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

"Ya, dengan senang hati". Balasnya dengan senyum sedikit menyeringai. 

Lalu mobil polisi itu pun mulai berjalan pergi meninggalkannya. 

Tidak lama setelah itu, Dani pun mulai berjalan pergi menuju tempat ojek pangkalan yang berada cukup dekat jaraknya dengan rumah yang ia sudah tinggalkan itu. Dan di sini pun aku sudah beruntung... Pikirnya yang sudah mulai duduk di atas jok belakang motor di depannya bersama tukang ojek di depannya dan mereka pun mulai berangkat pergi. 

Dani sudah di dekat rumahnya, memberikan uang kepada tukang ojek dan lalu mulai berjalan masuk ke dalam rumahnya yang terlihat kecil sederhana. Di dalam sana sudah ada seorang lelaki yang sedang terduduk di atas sofa sembari memperhatikan sebuah laptop di hadapan atas mejanya 

"Mesa, kenapa laptop itu masih berada di sini?". Dani sedikit terkejut dan merasa heran. 

"Dendam". Balasnya. "Aku sudah tidak peduli lagi dengan rencanamu, aku hanya ingin sebuah keadilan untuk ibuku. Sudah sepantasnya keluarga itu mendapatkan apa yang seharusnya mereka layak dapatkan". Mesa mulai tersenyum getir sembari memperhatikan layar laptop itu di hadapannya. 

Dani mulai berjalan mendekatinya sembari mulai merasa gelisah. "A-Apa maksudmu--

"Di laptop ini, aku sudah menyebarkan semua kasus yang pernah terjadi di dalam keluarga mereka... ". Mesa terdiam sejenak dan mulai menatap ke arah Dani di depannya yang sedang berdiri merasa gelisah. "Keluargaku yang sebenarnya". Ucapnya dengan jelas. "Aku sudah menyebarkan semua kasus itu di forum web sekolah dan juga media sosial".

Dani mulai merasa marah. "Mesa, bukankah bapak sudah bilang untuk tetap tenang dan tidak melakukan tindakan apapun lagi setelah ini?". Ujarnya dengan tegas. 

Mesa pun mulai menyeringai kepadanya. "Bagaimana? Apakah sekarang sudah mulai merasakan kehidupan yang penuh dengan sandiwara ini?". Mesa menatap kembali ke layar laptop itu. "Semuanya sudah selesai dan juga semuanya sudah terlambat untukmu". Mesa menutup laptopnya dan lalu mulai berdiri. "Sekarang kembalikan laptop ini sendiri. Aku sudah tidak mempunyai hubungan apapun lagi dengan ini".

"Mengapa kau harus menjadi seperti ini, Mesa". Dani menatapnya dengan tajam. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun