Mohon tunggu...
Mahesa AlifAlMuntadzor
Mahesa AlifAlMuntadzor Mohon Tunggu... Lainnya - ...

...

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Rantai Hati

24 Februari 2021   07:40 Diperbarui: 25 Februari 2021   13:44 1043
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Dan lalu Mesa pun mulai menghela nafasnya juga. "Yah… sebenarnya. Aku sudah di anggap sebagai penjahatnya oleh Sina, tentang kasus yang sedang kalian pecahkan itu". Balasnya sembari menatap ke arah Sina. 

Ben pun mulai memandang ke arah Sina yang masih saja terdiam dan setelah itu mulai mengarahkannya kepada Glen di sampingnya. Tetapi entah mengapa Glen pun hanya terdiam dan tidak merespon dan Ben pun mencoba untuk menatap ke arah Mira yang pada saat itu langsung memalingkan wajahnya dan juga setelah ikut terdiam. 

"Sebenarnya mereka kenapa, Ben?". Ujar Mesa, tetapi Ben tidak mendengarnya dan mulai mengikuti mereka yang terdiam dengan wajahnya yang terlihat sedikit memerah. "Glen?". Sahut Mesa.

Glen yang pada saat itu sedang memandang ke arah Mira pun mulai tersadar. "Hm? Ada apa?". Sadarnya. 

"Aku mempercayakan kepadamu untuk mengeluarkan kita semua dari situasi yang terasa canggung ini". Ujar Mesa kepadanya. 

Setelah itu Glen pun mulai memandang satu persatu ke arah mereka semua dan lalu mengetuk mejanya beberapa kali yang lalu mereka pun mulai memperhatikannya. "Lalu, setelah ini apa lagi?". Glen mulai tidak fokus lagi. Dan Mesa pun terlihat kesal di buatnya.

"Mesa". Tiba-tiba Sina mulai berbicara. "Semuanya sudah selesai dan sudah tidak perlu lagi untuk membicarakannya". Sina masih tidak jelas. 

Mesa pun mulai menyentuh kepalanya dan lalu mengelusnya. "Aku tidak terlalu mengerti dengan ucapanmu, tapi intinya berarti saat ini aku sudah bebas?". Ucapnya sembari menyeringai.

"Tidak". Balasnya dengan singkat dan lalu mulai menyingkirkan tangannya dari atas kepalanya.

Mesa menghela nafasnya kembali dan lalu menatap ke arah Glen. "Glen, apakah kamu masih menyimpan kunci milikku yang kemarin. Aku membutuhkannya". Ujarnya. 

"Hm? Kunci?". Ben bingung. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun