Mohon tunggu...
Mahesa AlifAlMuntadzor
Mahesa AlifAlMuntadzor Mohon Tunggu... Lainnya - ...

...

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Rantai Hati

24 Februari 2021   07:40 Diperbarui: 25 Februari 2021   13:44 1043
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Mira mulai mengangkat wajahnya. Pada saat itu wajahnya terlihat sedikit mereda, tetapi pipi di atas dekat kedua matanya masih terlihat sedikit memerah dan begitu juga dengan hidungnya. "Hmm… Lalu mengapa bapak selalu mendatangi orang yang sedang bermasalah kalau begitu? Bukankah itu hampir sama saja seperti guru BK?". 

Pak Gid menghela nafasnya. "Yah… Kalau itu, sebenarnya bapak hanya merasa senang saja setelah mendengarkan semua curahan para murid-murid yang sedang ada masalah. Dan bapak pun merasa senang jika dapat membantunya juga". Pak Gid mengatakannya seperti layaknya seorang guru BK. 

"Meskipun begitu Pak Gid mengatakannya seperti layaknya seorang guru BK". Mira menyadarinya. 

"Hm? Benarkah?". Pak Gid tidak menyadarinya. 

Setelah melihat reaksinya, Mira pun mulai tersenyum dan juga lalu mulai menyeringai kepadanya. "Aku tidak menyangka ternyata Pak Gid bisa terlihat se-lugu ini..". Ucapnya yang mulai terlihat tenang. 

Pak Gid mulai tertawa kecil. "Benarkah?". Ucapnya yang lalu memandang ke arah atas langit sembari memainkan jenggotnya. 

"Ya. Dan di saat Pak Gid tidak menyadarinya, itu terlihat lucu bagiku". Mira pun mulai ikut tertawa kecil.

"Hmm…… begitu. Dan meskipun sebenarnya…...ada juga seseorang yang mengatakan bahwa bapak hanyalah seorang pedofil yang selalu mendatangi setiap murid-murid di sekolah". Ujar Pak Gid meyakinkan. 

Mira sedikit terkejut. "Hm? Siapa yang sudah mengatakan hal seperti itu?". Sebenarnya Mira sudah sedikit menduga-duga siapa orangnya.

"Mesa. Itulah yang ia katakan, di saat bapak hanya ingin berbicara dengannya saja". 

"Ah… ya, tentu saja dia...". Dugaan Mira benar. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun