Mohon tunggu...
Mahesa AlifAlMuntadzor
Mahesa AlifAlMuntadzor Mohon Tunggu... Lainnya - ...

...

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Rantai Hati

24 Februari 2021   07:40 Diperbarui: 25 Februari 2021   13:44 1043
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Ambigu adalah salah satu sifat dari suatu misteri. Bukanlah suatu petunjuk melainkan suatu rintangan untuk mencapai sebuah kebenaran. Tetapi itu juga bisa menjadi suatu petunjuk bagi seseorang yang mempunyai keinginan untuk menyelesaikannya. Sehingga petunjuk itu akan berubah menjadi sebuah Metafora yang akan membantu untuk menyelesaikan sebuah misteri. 

Misteri merupakan suatu permasalahan yang rumit. Tetapi itu juga dapat membantu Manusia untuk berkembang dalam hidup meskipun mereka tidak mampu untuk menyelesaikannya. Layaknya suatu misteri dunia yang tidak akan pernah terpecahkan. Dan Mereka masih akan tetap berkembang jika dapat mampu untuk memetik sebuah inti penting untuk dirinya sendiri. 

Manusia bukanlah sebuah Tali yang rapuh melainkan Rantai Besi yang akan terus menyambung dan juga kuat. Meskipun begitu, Rantai Besi sekalipun dapat mampu untuk berkarat jika tidak pernah terurus dengan baik. 

***

Matahari terbit dan mulai menampakkan dirinya yang baru menyinari pagi hari yang dingin. Ben dengan mengenakan seragam sekolahnya yang masih terlihat kusut berantakan berlari tergesa-gesa di jalanan gang itu sembari menggigit roti yang sedikit gosong di mulutnya dengan berharap dirinya tidak terlambat. Meskipun sekolah yang ditujunya tidak terlalu jauh jaraknya dari tempat ia tinggal dan waktu baru menunjukkan pukul enam.

Di perjalanan gang itu Ben menatap dengan tajam ke arah persimpangan jalan di depannya. Apakah kali ini aku akan mendapatkan keberuntungan? Pikirnya. 

Setelah hampir mendekati persimpangan jalan, tiba-tiba ia mendengar suara dengungan suara truk dari arah kanan jalan persimpangan. Dengan terkejut, ia pun dengan cepat berhenti berlari seketika truk itu muncul di depannya. Apakah ini yang namanya keberuntungan? Ben terengah-engah setelah berhenti berlari dan merasa lega di buatnya. 

Setelah menunggu truk itu lewat, di belakang truk itu muncul seorang perempuan berambut pendek mengenakan seragam sekolah yang sama dengannya sedang berjalan. 

Di saat perempuan itu menyadari keberadaan Ben, ia langsung menyapanya."Oh! Pagi Ben". 

Ben sedikit terkejut setelah mendengar sahutan itu. "P-Pagi..". 

"Hm? Kamu tidak apa-apa?". Perempuan itu datang menghampiri Ben yang terlihat keletihan. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun