Mohon tunggu...
Mahendra Paripurna
Mahendra Paripurna Mohon Tunggu... Administrasi - Berkarya di Swasta

Pekerja Penyuka Tulis Baca, Pecinta Jalan Kaki dan Transportasi Umum yang Mencoba Menatap Langit

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Kepada Pemilik Rindu yang Menanti di Gubuk Tengah Sawah

9 Mei 2021   13:10 Diperbarui: 9 Mei 2021   13:12 1484
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Simbok sedang di gubuk tengah sawah (dok.pribadi)

Kepada Pemilik Rindu Yang Menanti di Gubuk Tengah Sawah

Aku tahu kau rindu mungkin melebihi rindu yang kupendam untukmu. Menggumpal dan memutih seperti helaian rambutmu yang tersibak angin pegunungan.

Tapi maafkan, aku yang kembali ingkari janji tuk langkahkan kaki menuju kampung halaman. Dua tahun sudah kita terpisah, karena pandemi terus mengincar setiap celah.

Engkau masih menungguku di gubuk tengah sawah. Menantiku datang bersama putrimu dan kedua cucu tersayang.

Ada nada sendu saat kudengar suaramu dari balik gawai. Menanyakan kabar dan pesan tentang kehati-hatian dan menjaga kesehatan.

Engkau bertanya kapan kiranya corona akan minggat. Aku tertawa kecut karena tak mampu kujawab pertanyaan yang begitu singkat.

Seperti pertanyaan-pertanyaan lain yang kau lontarkan dengan lugu. Tentang apakah vaksin dapat membuat kebal dan tak bakal membuat sakit covid lagi.

Maafkan aku yang tak berani lagi berjanji. Aku takut akan mematahkan semangat dan hati. Pandemi membuat semua hal menjadi tidak pasti.

Seandainya kau tahu. Betapa ingin aku memelukmu. Mendekap dan mencium kedua tanganmu. Bersimpuh di hari lebaran pada kedua lututmu.

Lalu dalam derai yang membiru. Memohonkan berjuta maaf atas segala khilaf dan salah yang kubuat. Karena hanya kaulah satu-satunya orang tua yang kupunya.

Aku tahu kau rindu.
Tangerang-Wonogiri seolah saling menatap penuh pilu
Bersabarlah dan tunggulah aku.

Aku akan datang menjengukmu.
Membawakan berjuta rasa yang kupendam untukmu.
Nanti kita akan sama-sama menghitung ulang lembaran sayang dan rindu milik kita.
Untuk saling bertukar dalam haru dan bahagia.

Lalu kita bercengkerama
Di gubuk tengah sawah
Sambil menikmati nikmatnya 'Jangan Lombok' bertaburkan 'Kabul' nan lezat

Simbok, tetap jaga kesehatan dan makan ya.

Salam hormat dariku untuk Simbok

Tangerang, Mei 2021
Mahendra Paripurna

Catatan :
Jangan Lombok : Sayur berisikan irisan cabe dan potongan tahu-tempe.
Kabul : serundeng, parutan kelapa yang digoreng berisikan irisan daging

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun