Mohon tunggu...
Mahendra Paripurna
Mahendra Paripurna Mohon Tunggu... Administrasi - Berkarya di Swasta

Pekerja Penyuka Tulis Baca, Pecinta Jalan Kaki dan Transportasi Umum yang Mencoba Menatap Langit

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Meneladani Hikmah Kisah Rasulullah tentang Sedekah, Niat, dan Orang-orang yang Salah

3 Mei 2021   14:49 Diperbarui: 3 Mei 2021   15:01 862
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pernah tidak kita mendengar cerita seseorang yang sedemikian kikirnya sehingga begitu sulitnya mengeluarkan sedekah. Ia memiliki berbagai alasan yang membuatnya enggan membagikan hartanya.

Bukan karena ia tidak mampu. Namun ia merasa begitu tak percayanya terhadap setiap orang yang ditemuinya. Ia curiga bahwa orang tersebut sebenarnya bukanlah orang yang tepat menerima sedekah.

Begitu pula jika ada lembaga amal sedekah yang datang. Ia khawatir orang tersebut tidak amanah menyampaikan hartanya kepada yang berhak.

Dan ketika mesjid dan mushola, tempat ibadah kaum muslimin dan muslimat mengetuk pintu rumahnya untuk meminta sumbangan demi kemakmuran dan pembangunan. Ia curiga uangnya akan diselewengkan untuk keperluan lain.

Praktis tidak pernah sedikitpun ia mengelurkan sedekah. Dari sebagian harta yang telah ia peroleh selama ini seumur hidupnya.

Di dalam Kitab Riyadus Shalihin karangan Imam Nawawi terbitan Al-Itishom. Sebuah kitab yang berisikan hadis-hadis yang shoheh dari Rasulullah. Ternyata kasus tersebut pernah disinggung sendiri oleh Rasulullah.

Di dalam kitab tersebut di buku kedua halaman 1021 pada Hadis 58/1867 Hadis Riwayat Bukhari. Ada sebuah kisah menarik yang disabdakan oleh Rasulullah kepada Abu Hurairah ra. Berikut ini cerita yang diambil dari hadis tersebut.

Pada suatu hari ada seseorang yang sangat ingin bersedekah. Begitu inginnya si fulan bersedekah sehingga membuatnya begitu gelisah.

Dia bingung akan diberikan kepada siapa harta yang akan disedekahkannya tersebut. Jika harus bertanya kepada setiap orang, siapa yang benar-benar membutuhkan. Ia takut akan membuat timbul rasa riya'.

Bukankah sebaik-baiknya bersedekah itu adalah yang tidak diketahui oleh orang lain. Ibarat tangan kanan memberi tak perlu tangan kiri mengetahui.

Di tengah kegalauannya akhirnya ia memutuskan untuk tetap bersedekah. Malam hari rasanya sangat tepat untuk menutupi jejaknya. Sehingga takkan ada yang tahu bahwa ia bersedekah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun