Mohon tunggu...
Mahendra Paripurna
Mahendra Paripurna Mohon Tunggu... Administrasi - Berkarya di Swasta

Pekerja Penyuka Tulis Baca, Pecinta Jalan Kaki dan Transportasi Umum yang Mencoba Menatap Langit

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Jangan Tidur Ya, Kanda, Gelay

23 Februari 2021   14:46 Diperbarui: 24 Februari 2021   15:38 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jangan Tidur Ya, Kanda
Bisikanmu  menggetarkan anak telinga
Seiring gemulai tubuh yang pergi meninggalkan tempat kita bercengkrama
Tuk menemani tidur sang buah hati tercinta

Jika kau menyangka
Itu sebuah pertanda
Isyarat untuk bercinta
Maaf kau jelas salah sangka

Itu adalah sinyal bahwa aku harus siaga
Mewaspadai gempa yang bisa datang tiba-tiba
Atau banjir yang mungkin saja melanda
Seperti malam kemarin ketika hujan lebat tak kunjung mau mereda

Air yang datang dari luar pintu
Membuat ranjangku
berubah bak perahu
Mendayung, dalam nyenyak tidurku

Hujan malam berubah menakutkan
Seolah hantu yang mengincar dalam kegelapan
Lantunan doa menyelusup di gemerisik hujan yang menggoyang ranting
Coba mengusir kantuk yang buat mata lelah, memicing

Tembang mendayu dari tetesan hujan
Mengundang peri-peri tidur memainkan gamelan
Hanyut dalam lena yang meninabobokan
Terperosok ruang hampa yang memabukkan

Terbawa aku pada mimpi tentang bencana alam yang tak usai melanda
Tentang corona yang mengincar nyawa anak manusia
Tentang galaunya rasa oleh undang-undang tenaga kerja
Tentang cuti bersama yang tetiba diubah jumlahnya

Terbawa aku pada cerita klasik rumah tangga di layar kaca
Tentang pedangdut yang batal menikah
Tentang mantan isteri pesulap yang terganjal restu sang ayah
Tentang penyanyi religius yang yang ternyata diam-diam menikah

Gubrak, gubrak, gubrak..
Gempa..
Terbangun aku tiba-tiba
Oleh benda yang menimpa kepala

Sialan,
Rupanya kucing berkelahi
Menjebol langit-langit kamar membuat lubang berbentuk lingkaran
Di ujung pintu kamar Adindaku menahan senyum sendiri

Jangan tidur ya, Kanda,
Gelay

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun