Mohon tunggu...
Mahendra Paripurna
Mahendra Paripurna Mohon Tunggu... Administrasi - Berkarya di Swasta

Pekerja Penyuka Tulis Baca, Pecinta Jalan Kaki dan Transportasi Umum yang Mencoba Menatap Langit

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Kutu-kutu Menggerutu

20 Februari 2019   15:13 Diperbarui: 20 Februari 2019   15:35 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Kutu-kutu menggerutu
Menggerogoti kepalaku
Merasuk hingga kedalam isi kepala
Mengisinya dengan celoteh tanpa makna

Sesak rasanya benak ini
Dipenuhi sumpah serapah
Dari kutu-kutu yang terus saja menggerayangi
Hingga tangan ini terasa lelah mencegah

Kulihat orang-orang di sekeliling
Sepertinya juga mulai merasa pening
Mendengar kutu-kutu di kepala mereka yang terus berseteru
Tak ada satupun yang mau berhenti dan sejenak saja tenang dan membisu

Jika saja ada obat ampuh anti kutu
Akan kubuat mereka mati kutu
Sehingga setiap kepala dapat saling bertemu
Dan bertukar fikiran mencari titik temu

Semoga tercipta kembali negeri yang bersatu
Tak ada lagi tutur kata yang buat persaudaraan membeku

Hey, kutu-kutu berhentilah menggerutu


Tangerang, Februari 2019
Mahendra Paripurna

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun