Aku menatap pada sebuah kehampaan
Pada hamparan tanah yang kemarin masih penuh riang tawa
Tercerabut oleh dahsyatnya hantaman
Monster tsunami yang bangkit dari dasar samudera
Aku menatap pada kehampaan
Pada peraduan anak manusia
Yang kemarin porak poranda
Oleh puting beliung yang dahsyat melanda
Aku menatap pada kehampaan
Pada ratusan pemukiman
Yang tak lagi bisa terlihat karna ditenggelamkan
Oleh deras air hujan yang tak lagi tahu kata persahabatan
Aku menatap pada kehampaan
Pada jiwa-jiwa yang kehilangan
Pada raga-raga yang terpisahkan
Pada tangis dan air mata kesedihan
Aku menatap pada kehampaan
Pada heningnya kegelapan
Pada runtuhnya sebuah kepercayaan
Terombang-ambing oleh makna kesetiaan
Aku menatap pada kehampaan
Akan suatu keniscayaan
Pada makna tentang ketidak berdayaan
Dari sebuah pengetahuan tentang masa depan
Aku hanya bisa menatap hampa
Dalam rindu akan hadirnya cahaya
Yang kan terangi alam semesta
Dalam dekap hangat Sang Pencipta
Tangerang, Januari 2019
Mahendra Paripurna