Mohon tunggu...
Mahendra Paripurna
Mahendra Paripurna Mohon Tunggu... Administrasi - Berkarya di Swasta

Pekerja Penyuka Tulis Baca, Pecinta Jalan Kaki dan Transportasi Umum yang Mencoba Menatap Langit

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Jangan Katakan Maaf

5 Januari 2019   16:10 Diperbarui: 5 Januari 2019   16:25 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jangan katakan maaf
Jika itu hanya perisai kata
Tempatmu sembunyi dari panah asmara
Yang kulepas bersama busur sejuta rasa

Jangan katakan maaf
Karena sekecap yang kau ucap
Laksana garam yang kau tabur
Perihkan hati yang kan terluka

Sekali lagi ku katakan
Berhentilah mengucap itu
Tak terbiasa ku terima penolakanmu
Karena kutahu maafmu hanyalah makna semu
Dari tak adanya ruang hati untukku

Berlepaslah dari kata cinta
Karena hanya aku yang kan buat kau bahagia
Cinta hanyalah permainan kata
Tercipta dari bualan manusia di dunia

Tataplah mataku
Kan kau lihat beningnya hati di balik rindu
Yang kan membawa dirimu
Pada definisi cinta yang baru

Aku mencintaimu karena Allah yang menuntunku
Pada takdirmu

Tangerang, Januari 2019
Mahendra Paripurna

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun