Mohon tunggu...
Mahendra Paripurna
Mahendra Paripurna Mohon Tunggu... Administrasi - Berkarya di Swasta

Pekerja Penyuka Tulis Baca, Pecinta Jalan Kaki dan Transportasi Umum yang Mencoba Menatap Langit

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Dalam Ragu Kau Bertanya

16 Desember 2018   13:29 Diperbarui: 16 Desember 2018   13:33 247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Awal waktu kita bertemu
Di selasar bulan yang membiru
Kala itu seolah mata kita terpaku
Pada rasa yang buat kita terpenjara waktu

Seiring masa yang tak henti polah
Perjalanan dimulai bersamamu
Yang bermulakan tanpa kata sepatah
Hanya berbekal tumbuhnya rindu

Kehendak langit membawa kita menyatu
Sempat kau bertanya adakah sesal tersirat
Saat kupilih ikuti jalan berbekal rindu
Ku katakan takdir tak mungkin salah kirimkan surat

Setelah ratusan purnama terlewat
Kau masih saja sisakan tanya
Saat puteri dan pangeran rupawan tlah pula kita dapat
Adakah ragamu kini kan buat ku terbang berkelana

Dalam ragu kau bertanya
Tak adakah jawab yang redakan sesak di dada

Kataku, kaulah bidadari angkasa yang singgah kedunia
Hadir tuk bawa rasa terindah yang tentramkan jiwa
Andai takdir kembali hadir pisahkan jiwa
Kan kutunggu kau datang bercengkrama di taman-taman surga

Tangerang, Desember 2018
Mahendra Paripurna

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun