Mohon tunggu...
Alif Mahendra
Alif Mahendra Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Urgensi Pendidikan Nilai Untuk Lampung Damai

23 Mei 2018   21:40 Diperbarui: 23 Mei 2018   22:21 283
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Abstrak

Tulisan ini membahas tentang urgensi pendidikan nilai untuk Lampung damai. Lampung adalah Provinsi yang disebut sebagai "Indonesia Mini" karena di Provinsi Lampung terdapat berbagai suku, dari mulai suku asli Lampung dan suku pendatang. Banyaknya jiwa yang hidup di Provinsi Lampung ini tidak langsung begitu saja selalu membawa kedamaian, setiap kehidupan pasti akan ada masalah yang silih berganti datang. Akan tetapi, dengan ditanamkannya pendidikan nilai pada masyarakat Lampung, maka perbedaan-perbedaan yang nampak akan bisa ditutupi oleh satu sama lain, sehingga tidak mungkin terjadi perpecahan antara masing-masing suku. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif yang memfokuskan penelitian pada penelitian kepustakaan atau library research dengan meneliti tulisan yang terdapat di dalam buku dan jurnal-jurnal yang relevan dengan permasalahan yang peneliti jadikan topik dalam penelitian yaitu pendidikan nilai bagi masyarakat Lampung. Hasil dari penelitian ini telah menunjukkan pendidikan nilai sangat penting bagi masyarakat Lampung, bagi masyarakat asli Lampung maupun pendatang. Pendidikan nilai bisa mengendalikan keadaan yang sedang terjadi di sekitar masyarakat Lampung. Karena masyarakat yang tinggal di Provinsi Lampung bukan hanya suku asli Lampung, mereka akan berbaur dengan suku-suku yang lain, suku asli Lampung tidak akan membeda-bedakan ras, agama, suku dan lain-lain setelah mengenal pendidikan nilai, sehingga masyarakat Lampung bisa hidup dengan damai antar sesamanya.

A. Pendahuluan

  Fenomena kekerasan terjadi terus menerus dan dimana-mana dalam skala yang semakin luas dan serius. Ini adalah sebuah bayangan buruk mengenai citra kita sebagai suatu bangsa. Mengapa ini semua terjadi pada bangsa kita yang sebelumnya disebut bangsa yang ramah, suka bergotong royong, suka bertoleransi, suka hidup dalam damai, penuh kerukunan, dan berbudaya tinggi.
Segala sesuatu pasti ada sebab dan akibatnya, sudah nampak jelas sekali fenomena semacam kekerasan dan tidak adanya rasa toleran ini, diakibatkan dari kegagalan pendidikan dalam melaksanakan pendidikan nilai. Nilai-nillai luhur yang ditanamkan di sekolah, tampaknya tidak masuk dan tidak berkembang dalam diri pserta didik.


  Tidak hanya ranah pendidikan formal saja, namun pendidikan nonformal yang ditnamkan oleh kedua orangtua, keluarga serta lingkungan masyarakat yang ada disekeliling seseorang pun sekarang tidak mudah atau bahkan sulit untuk bisa masuk ke dlam hati nurani peserta didik.
Faktor-faktor penyebab gagalnya pendidikan nilai antara lain: Pertama, Pendidikan di sekolah hanyalah acara formal. Kedua, Materi, karena banyaknya materi pelajaran yang dituntut kurikulum setiap minggunya, pengetahuan hanya disampaikan dengan dril dan mentransfer dari buku paket, anak didik dipaksa untuk menelan mentah-mentah materi yang sudah diprogram. Ketiga, Proses, ketika proses pembelajaran anak didik tidak diikutsertakan dalam pengalaman fisik dan mental.  Faktor-faktor kegagalan dalam pendidikan nilai inilah yang mengakibatkan adanya permasalahan kekerasan yang dapat dilakukan oleh para pesrta didik ataupun orang dewasa.


   Begitu dibutuhkannya sebuah nilai dalam kehidupan bermasyarakat, dengan adanya pendidikan nilai maka kehidupan antar sesama akan lebih baik lagi, karena sesama manusia sosial yang sangat tidak mungkin mampu hidup secara individu akan hidup dengan aman, damai, dan tidak bermusuh-musuhan dengan berlandaskan pndidikan nilai yang sudah ditanamkn dalam hidup seseorang.
Damai merupakan tdak ada kekerasan (the absence of violence), tidak hanya kekersan yang bersifat personal dan langsung tetapi juga kekerasan yang bersifat strktural serta tidak langsung.  Pemaparan tersebut bisa diambil pemahaman, damai itu adanya kekerasan dalam kehidupan bermasyrakat. Kekerasan yang dimaksud bukan hanya berorientasi pada kekerasan fisik saja, akan tetapi kekerasan yang berbentuk siksaan batin, misalnya saja seperti bully atau sindiran yang menyebabkan  perasaan seseorang terluka.


  Oleh sebab itu, masyarakat Lampung harus bisa menciptakan perdamaian dimulai dari lingkungan keluarga, setelah itu mampu menerapkan pendidikan nilai, sehinga dapat hidup bersama-sama masyarakat. Apabila ada kesalahan yang dilakukan seseorng terhadap kita, maka sebaiknya di musyawarahkan sehingga akan menjumpai titik terang dari permasalahan tersebut, agar semuanya bisa dibicarakan dengan hati yang dingin dan tidak berujung kepada permusuhan yang akan mengakibatkan orang atau sekelompok yang tidak mengetahui apa-apa menjadi korban.


B. Metode Penelitian

  Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatuf yang memfokuskan penelitian pada penelitian kepustakaan atau library research dengan mengkaji teks yang terdapat di dalam buku dan jurnal-jurnal yang relevan dngan permasalahan yang peneliti jadikan topik dalam penelitian ini. Sumber data yang digunakan oleh peneliti adalah data-data hasil penelitian sebelumnya atau terdahulu yang tentunya relevan dengan urgensi pendidikan nilai untuk lampung damai.
Metode analisis yang digunakan adalah metode analisis deskriptif kualitatif. Dengan menggunakan analisis deskriptif kualitatif, peneliti berharap dapat memperoleh data yang sesuai dan mendalam yang berkaitan dengan masalah yang peneliti kaji, yaitu yang berkaitan dengan urgensi pendidikan nilai untuk lampung damai.

C. Konsep Pendidikan Nilai


  Pendidikan dalam Islam adalah rangkaian prosses pemberdayaan manusia menuju kedewasaan, baik scara akal, mental maupun moral.  Kedewasaan seseorang tidak mudah diukur melalui seberapa tua usia seseorang, seberapa tinggi badan seseorang, karena kedewasaan adalah suatu yang tercipta dari dalam diri manusia. Pemaparan tersebut menjelaskan bahwasannya pendidikan mrupakan suatu cara agar manusia itu bisa menuju kedewasaan secara utuh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun