Mohon tunggu...
Mahbubillah
Mahbubillah Mohon Tunggu... Lainnya - ASN pada Sekretariat Daerah Kabupaten Sukabumi//Penikmat Kopi Susu

Jika kamu tidak tahan terhadap penatnya belajar, maka kamu akan menanggung bahayanya kebodohan --Imam Asy-Syafi'i

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Beruntungnya Jadi Anak Pesisir

15 Juni 2020   17:17 Diperbarui: 15 Juni 2020   17:07 644
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
beberapa anak sedang menikmati mandi di air laut (dokpri)

Tidak banyak orang yang sadar betapa beruntungnya hidup menjadi anak pesisir. Setiap saat bisa menikmati liburan di pesisir pantai tanpa dipusingkan dengan biaya. 

Jika sebagian orang terlebih dahulu harus mengumpulkan uang agar bisa berlibur ke pantai. Tidak demikian dengan anak pesisir, dengan hanya bermodal kemauan untuk melangkah, maka sampailah kaki di tepi pantai yang mengasyikan.

Banyak aktivitas yang bisa dikerjakan saat kita berada di pesisir pantai. Dari sekedar berdiam diri sambil sesekali tangan memainkan pasir sampai berenang mengejar deburan ombak.

Bahkan ada orang yang sengaja datang ke pantai hanya untuk sekedar menenangkan pikiran dari kekalutan yang dirasakannya. Hal ini bisa dipahami, mengingat suara ombak memiliki efek yang sangat menenangkan.

Seperti yang dilansir oleh fimela.com, birunya lautan bisa memberi efek menenangkan seperti hipnosis. Secara ilmiah, menghabiskan waktu di pantai bisa mengubah cara otak bereaksi terhadap lingkungan sekitar, sekaligus membuat hati lebih bahagia, lebih tenang, dan berenergi.

Hal lain yang bisa dilakukan di pesisir pantai adalah bermain sepak bola. Permainan ini bisa dilakukan di saat ombak kecil dengan hamparan pasir sebagai lapangnya. Tidak perlu tiang gawang, hanya bermodal ranting kayu yang ditancapkan di pasir permainan bisa dimulai.

sepakbola pantai (dokpri)
sepakbola pantai (dokpri)

Pemainnya tidak hanya anak kecil, orang dewasapun bisa mengikutinya. Tak ada wasit dan hakim garis. Peraturannya hanya bermodal kejujuran dari setiap pemain. Garis lapangnya pun berubah-ubah mengikuti ujung ombak yang menyentuh bibir pantai.

Rasa lelah pasti ada, namun semua tidak terasa karena rasa riang gembira dari seluruh pemain. Permainan berakhir manakala matahari sudah benar-benar tenggelam di ufuk timur.

Namun berenanglah yang menjadi aktivitas utama yang bisa dilakukan di pantai. Permainan sepak bola pun kadang diakhiri dengan melompat bersama ke laut mengejar ombak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun