Mohon tunggu...
Mahbub Setiawan
Mahbub Setiawan Mohon Tunggu... Dosen - Bukan siapa-siapa

1/2 kemanusiaan, 1/2 ketidaktahuan

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Menulis Sesuai Gaya Sendiri

27 Juli 2019   07:06 Diperbarui: 27 Juli 2019   19:07 491
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi nulis dengan gaya sendiri (Sumber: www.inc.com)

Ketika sebuah naskah tulisan ditolak, ada beberapa asumsi yang mendasari. Mungkin saja tulisan yang ditolak tersebut secara tema tidak sesuai dengan tema yang dikehendaki oleh wasit redaksi di media yang dikirimi. Ketika hal tersebut terjadi, maka kecocokan tema tulisan dengan tema yang diusung media adalah alasan utamanya.

Penolakan juga mungkin didasarkan kepada selera redaksi dari sebuah media dan cara menilai tulisannya. Jika seorang menganggap bagus sebuah lukisan abstraksionisme, belum tentu hal tersebut diiyakan oleh pelukis surealisme atau realisme. Karena masing-masing orang memiliki standar sendiri di dalam menilai sesuatu itu baik atau buruk.

Kadang juga masalah mementum menjadi kendala diterima atau tidaknya tulisan oleh media. Maksudnya, jika hari ini momentumnya adalah tentang gerhana bulan, sedangkan kita menulis tentang bulan purnama, tentu hal demikian akan mempengaruhi keputusan dalam menilai sebuah tulisan.

Namun apapun alasan yang mendasari penilaian tulisan, pada intinya terdapat sudut pandang yang berbeda antara yang menilai tulisan dengan yang membuat tulisan. 

Kasus seperti ini tidak harus dimaknai atau disimpulkan bahwa sebuah tulisan itu jelek  dan tidak layak tayang. Karena orang tidak berhak sepenuhnya untuk menilai sesuatu baik atau jelek secara permanen terhadap satu tulisan.

Menciptakan dunia sendiri

Sumber ilustrasi: wallpapersafari.com
Sumber ilustrasi: wallpapersafari.com
Setiap orang memiliki pola pikir, gaya dan cara hidup masing-masing. Jika orang lebih merasa cocok dengan cara hidup sesuai standar orang lain, lakukan itu. 

Jika seseorang tidak suka diatur oleh orang di dalam mengekspresikan diri sendiri, lakukan juga hal tersebut. Dua-duanya merupakan pilihan pribadi yang tidak harus dipaksakan untuk saling menggantikan.

Begitu juga dengan sebuah tulisan, di mana kita tidak harus memaksakan diri untuk mengikuti selera sebuah media dalam menuliskan isi kepala. Kita memiliki keunikan sendiri yang tidak perlu direcoki oleh penilaian orang lain atau media di dalam menyajikan sebuah tulisan. Tulis saja sesuai dengan gaya dan selera kita tanpa risau oleh penilaian dari luar sana.

Adalah lebih ekspresif ketika seseorang menyajikan gaya tulisannya sesuai seleranya. Ini tidak berarti harus menulis tanpa menghiraukan kaidah tulisan, tetapi sebuah tulisan yang bisa dimengerti oleh pembacanya, sudah cukup untuk dikatakan sebagai tulisan yang informatif dan memiliki dasar untuk disebut baik.

Tulisan kita mencerminkan dunia kita. Hal itu bisa berupa dunia fakta kehidupan kita atau dunia opini dan persepsi kita tentang sesuatu yang ada di sekitar. Jadi daripada memaksakan diri untuk menulis sesuai kriteria orang lain atau media di luar sana, lebih baik mulailah menulis dalam rangka menciptakan dunia versi diri kita.

Apalagi di zaman sekarang, orang boleh dengan bebas membuat media sendiri untuk menuangkan ide-ide dan pikirannya. Dia tidak harus bergantung dengan kriteria-kriteria orang lain di dalam membuat sebuah tulisan. Selama tulisan tersebut memiliki nilai informasi, maka dia bisa bebas mempublikasikannya sendiri tanpa meminta izin siapapun.

Ini aku yang bukan mereka

Meyakini kemampuan diri dan menjalani hidup apa adanya lebih baik daripada menjual kemampuan diri kepada orang lain walupun menurut orang lain hal tersebut dianggap sebagai sebuah pencapaian. 

Ini maksudnya bahwa jika menulis dijadikan ladang untuk bisa hidup sesuai dengan kriteria yang "memberi kehidupan", maka yang lebih baik adalah membuang jauh-jauh pikiran yang demikian.

Menciptakan dunia dengan tulisan-tulisan sendiri merupakan sebuah cara untuk menunjukkan siapa diri di tengah hiruk pikuknya dunia di luar sana. Yakini saja apa yang merupakan pemberian Dia Yang Maha Kuasa dan hidup berdasarkan keyakinan itu. Kita tidak perlu menjual keyakinan itu kepada orang lain hanya agar kita hidup dan diakui eksistensinya oleh semua orang.

Sesuatu yang secara konsisten dikerjakan walau pada awalnya menuai cemoohan, selama itu tidak merugikan orang lain, lambat laun tentunya akan mencapai momentumnya untuk menjadi bahan pembicaraan orang. Dan di zaman sekarang, dikenal orang berarti siap-siap untuk kebanjiran orderan.

Jadi, tidak perlu mengorbankan ciri khas diri sendiri hanya untuk mencapai kriteria yang ditetapkan oleh orang lain yang belum tentu memahami isi kepala kita dengan baik. 

Tetaplah menjadi ayam tidak perlu membayangkan bagaimana menjadi bebek. Karena ayam dan bebek sama-sama punya peran dalam mengenyangkan perut manusia di bumi ini.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun