Mohon tunggu...
Mahawikan Akmal
Mahawikan Akmal Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga

Tulisanku sebagai warisan abadi

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

30 Oktober 1961, Uji Coba Bom Mahadahsyat: Tsar Bomba

30 Oktober 2020   16:46 Diperbarui: 30 Oktober 2020   22:38 417
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Momen ledakan Tsar Bomba via: youtube A-DUB LOCOTe

Hari ini 59 tahun yang lalu, Soviet mengujicoba bom hidrogen terkuat yang pernah dibuat oleh manusia. Tsar Bomba (RDS-220 ) namanya, julukannya, "Raja Semua Bom". Bom nuklir ini memiliki kekuatan setara dengan ledakan 50 megaton TNT. Energi yang dihasilkannya mencapai angka 210 PetaJoule atau 210 juta miliar Joule (210 x 10^15Joule). Energi ini setara dengan energi yang dihabiskan oleh kira kira 4 juta rumah tangga dalam setahun. Yang lebih menakjubkan dari kekuatan bom ini adalah energi yang dihasilkannya hampir 2 kali lebih dahsyat daripada energi yang dihasilkan oleh gempa penyebab tsunami Aceh pada tahun 2004 silam.

Bom ini bermassa sekitar 27 ton dengan panjang 8 meter, dan lebar 2 meter. Walaupun memiliki massa 27 ton, bom ini berdaya ledak 50 megaton atau setara dengan 50.000.000 ton TNT. dengan hasil 50 Mt (210 PJ). Ini setara dengan sekitar 1.570 kali energi gabungan bom yang menghancurkan Hiroshima dan Nagasaki, 10 kali lipat energi gabungan dari semua bahan peledak konvensional yang digunakan dalam Perang Dunia II, seperempat dari perkiraan hasil letusan Gunung Krakatau tahun 1883, dan 10% dari hasil gabungan semua uji coba nuklir hingga saat ini.

Yang membuat bom hidrogen ini begitu kuat adalah mekanisme peledakannya yang melibatkan 3 tahap fisi nuklir yang berbeda. Bom hidrogen tiga tahap menggunakan bom fisi primer untuk memampatkan termonuklir sekunder, seperti pada kebanyakan bom hidrogen. Kemudian menggunakan energi dari ledakan yang dihasilkan dari tahap kedua untuk memampatkan tahap termonuklir tambahan (ketiga)  yang jauh lebih besar. 

Bola api yang tercipta dari ledakan bom nuklir via: youtube A-DUB LOCOTe
Bola api yang tercipta dari ledakan bom nuklir via: youtube A-DUB LOCOTe

Bola api Tsar Bomba di cakrawala layaknya matahari via: youtube A-DUB LOCOTe
Bola api Tsar Bomba di cakrawala layaknya matahari via: youtube A-DUB LOCOTe

Dengan daya ledaknya yang mahabesar, Tsar Bomba dapat menciptakan sebuah bola api dengan temperatur yang lebih panas dari matahari. Hal ini mampu terjadi akibat energi kinetik didorong dengan kecepatan ekstrim, energi panas intens yang mengeksitasi atom di sekitarnya menghasilkan suhu hingga jutaan derajat dalam sekejap, hal ini juga menghasilkan emisi energi elektromagnetik berspektrum luas (cahaya), beberapa di antaranya dipancarkan dalam bentuk sinar gamma energi tinggi (cahaya frekuensi tinggi).

Momen dijatuhkannya Tsar Bomba dari pesawat Tu-95 pada pengujian 30 Oktober 1961 via: youtube A-DUB LOCOTe
Momen dijatuhkannya Tsar Bomba dari pesawat Tu-95 pada pengujian 30 Oktober 1961 via: youtube A-DUB LOCOTe

Pada desain awalnya, Tsar Bomba mampu menghasilkan sekitar 100 Mt (420 PJ), atau setara dengan 3.000 kali ukuran bom Hiroshima dan Nagasaki. Akan tetapi, diperkirakan akan mampu menghasilkan ledakan nuklir yang terlalu besar dan akan menyebabkan pesawat yang mengirimkan bom tidak akan memiliki cukup waktu untuk menghindari ledakan tersebut. Untuk membatasi jumlah , tahap ketiga dan mungkin tahap kedua memiliki tamper timbal alih-alih tamper fusi uranium-238 (yang jika dipakai akan sangat memperkuat reaksi fusi dengan cara fisi cepat atom uranium dengan neutron dari reaksi fusi sebelumnya).

Ini menghilangkan fisi cepat oleh tahap fusi neutron sehingga sekitar 97% dari total energi yang dihasilkan berasal dari fusi termonuklir saja (dengan demikian, Tsar Bomba adalah salah satu bom nuklir "terbersih" yang pernah dibuat, menghasilkan luruhan radioaktif nuklir yang sangat rendah relatif terhadap hasilnya). 

Foto awan jamur (mushroom cloud) yang diambil kru pesawat Tu-95 setelah menjatuhkan Tsar Bomba, via Pinterest
Foto awan jamur (mushroom cloud) yang diambil kru pesawat Tu-95 setelah menjatuhkan Tsar Bomba, via Pinterest

Momen di saat kilatan cahaya membanjiri kokpit pesawat Tu-95 yang menjatuhkan Tsar Bomba, via youtube Naked Science
Momen di saat kilatan cahaya membanjiri kokpit pesawat Tu-95 yang menjatuhkan Tsar Bomba, via youtube Naked Science

Bom ini diuji di Pulau Sverny, Kepulauan Novaya Zemlya, sebelah utara Rusia. Bom ini dilengkapi dengan parasut seberat 1 ton untuk memperlambat gerak jatuhnya bom agar kru pesawat Tu-95 dapat menjauh >30 km dari lokasi detonasi. Hal ini dikarenakan kuatnya ledakan bom yang dapat membahayakan keselamatan kru pesawat pembom Tu-95.

Kilauan cahaya dari ledakan ini mencapai jarak 1000 km dari lokasi detonasi. Mushroom cloud yang dihasilkan mencapai tinggi maksimum 65 km di atmosfir. Shockwave atau gelombang kejut yang dihasilkan merusak jendela rumah warga hingga ke Norwegia dan Finlandia, dan mengelilingi dunia sebanyak 3 kali putaran. 

Refrensi

Energy Gov Au

Khariton, Yuli; Smirnov, Yuri (May 1993). "The Khariton Version". Bulletin of the Atomic Scientists.

End Times Truth 

Forbes

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun